Bima Arya geram jika benar-benar ada permainan terkait zonasi PPDB ini. Sebagai contoh, kata dia, ada salah seorang calon peserta didik yang rumahnya sangat dekat dengan sekolah, tapi tergeser dengan pendaftar yang mengubah alamat dan KK, sehingga dekat dengan sekolah yang dituju.
Menurut Bima Arya, dari hasil pantauan di daerah sekitar SMAN 1 Bogor, jumlah anak usia SMA tidak sampai 20 orang. Namun, dilihat di laman PPDB, jumlah pendaftar ke salah satu sekolah favorit itu mencapai ratusan.
“Iya, bagi saya keterlaluan ya kalau masih ada yang main-main masa depan orang. Kalau seperti ini kan enggak bener sistem zonasi ini. Yang masuk sekolah di pusat kota ini ya sebagian besar dari justru yang rumahnya jauh, bahkan ada yang dari pinggiran,” kata Bima Arya.