REJABAR.CO.ID, BANDUNG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Jawa Barat, melaporkan ada ratusan warga yang mengalami gejala keracunan makanan dan sempat menjalani perawatan. Kasus keracunan massal itu terjadi diduga setelah warga mengonsumsi makanan yang disediakan saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi di Kelurahan Padasuka pada Sabtu (22/7/2023).
Kepala Dinkes Kota Cimahi, Mulyati, mengatakan, ada sekitar 350 orang yang menghadiri acara reses anggota DPRD itu. Namun, warga yang mengalami gejala keracunan makanan lebih banyak.
“Untuk yang hadir ada 350 orang, tapi ada satu nasi boks di makan ramai-ramai berempat atau satu keluarga, jadi semuanya masuk RSUD Cibabat,” kata Mulyati, saat dikonfirmasi, Senin (31/7/2023).
Mulyati mengatakan, pasien yang mengalami gejala keracunan makanan itu hampir semuanya sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Menurut dia, hanya tinggal satu orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Pasien yang dirawat hanya menyisakan satu orang di ICU, memiliki penyakit penyerta. Mudah-mudahan segera sembuh,” ujar Mulyati.
Kasus keracunan makanan itu sebelumnya disebut termasuk kejadian luar biasa (KLB). Mulyati mengatakan, seluruh biaya perawatan pasien di rumah sakit akan ditanggung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi dengan anggaran APBD. Dinkes Kota Cimahi disebut sudah membentuk tim untuk melakukan verifikasi.
Kasus ratusan warga yang mengalami gejala keracunan makanan itu menyeret Anggota DPRD Kota Cimahi Edi Sofyan. Edi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat yang terdampak tadi. Tidak ada niat berbuat tidak baik,” kata dia, yang merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (24/7/2023).
Edi mengeklaim pihaknya mengikuti prosedur saat melaksanakan kegiatan reses. Ihwal penyediaan makanan untuk acara tersebut, kata dia, disiapkan panitia lokal yang sudah ditunjuk. “Kami sudah melakukan sesuai ketentuan petunjuk yang sudah digariskan,” ujarnya.
Edi mengaku pihaknya siap bertanggung jawab atas masyarakat yang mengalami musibah keracunan massal itu. Ia mengaku akan memberikan bantuan semaksimal mungkin agar warga yang mengalami gejala keracunan itu pulih. “Kami terus berusaha untuk memberikan bantuan sebagaimana mestinya,” ujar dia.