Jumat 04 Aug 2023 14:12 WIB

Upaya Kembangkan Budi Daya Maggot Terintegrasi di Tasikmalaya

Budi daya maggot diintegrasikan dengan peternakan dan pertanian. 

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah bersama Senior Supervisor CSR PT Pertamina Regional Jawa Bagian Barat Muslim Darmawan meninjau kandang magot di kawasan TPA Ciangir, Kota Tasikmalaya, Rabu (2/8/2023).
Foto:

Wahid mengatakan, sejauh ini Pertamina telah memberikan bantuan berupa pengadaan kandang dan ayam. Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan diberi pelatihan untuk menanam jagung. Ia menilai, potensi dalam budi daya maggot terintegrasi sangatlah besar. 

Program budi daya maggot terintegrasi juga dapat memangkas biaya produksi dalam sektor peternakan. “Ini menghilangkan biaya produksi untuk peternakan ayam. Nantinya kita produksi pakan dengan maggot dan jagung sendiri. Jadi tidak beli pakan lagi. Paling tinggal cari huut (dedak),” kata Wahid.

Senior Supervisor CSR PT Pertamina Regional Jawa Bagian Barat, Muslim Darmawan, mengatakan, bantuan yang diberikan itu merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Pertamina ingin mendorong upaya pengurangan volume sampah yang diangkut ke TPA Ciangir.

“Di sini kami juga support mesin pencacah sampah organik. Kami juga buat program maggot terintegrasi. Nanti juga kami support lagi mesin pencacah sampah anorganik, itu akan dikomunikasikan kepada pimpinan pusat,” kata Muslim.

Pengelolaan sampah

Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengapresiasi dukungan Pertamina melalui program CSR untuk mendorong pengelolaan sampah organik. Apalagi, selama ini belum ada tempat pengelolaan sampah di TPA Ciangir. 

Alhamdulillah, di TPA Ciangir sudah ada tempat pengelolaan sampah. Memang saat ini baru sampah organik, dengan kandang maggot yang dikelola Karang Taruna Kecamatan Tamansari,” kata dia.

Menurut Cheka, bantuan itu sejalan dengan dengan program pemerintah yang berupaya meningkatkan pengelolaan sampah. Ia menilai, bantuan itu akan sangat bermanfaat bagi Kota Tasikmalaya. 

“Sekarang sampah di TPA tak hanya ditumpuk, tapi juga diolah. Meski baru ada pengolahan sampah organik, mudah-mudahan dalam waktu dekat sampah anorganik bisa juga diolah. Pertamina juga siap bantu untuk pengelolaan sampah anorganik di sini,” kata Cheka.

Dalam upaya pengelolaan sampah, Pemkot Tasikmalaya tengah memproses penerbitan regulasi terkait pengurangan sampah plastik. Cheka menargetkan tahun ini Kota Tasikmalaya telah memiliki regulasi mengenai penggunaan plastik sekali pakai. 

“Draf (regulasi) sudah saya baca, sedang proses administrasi. Jadi nanti toko modern sudah bisa mengurangi plastik, sebagaimana di kota besar lainnya,” kata Cheka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement