REJABAR.CO.ID, GARUT — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, meresmikan sebuah warung posko pangan di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Cilawu, Selasa (8/8/2023). Program tersebut diharapkan bisa memajukan usaha warga dan membantu warga lainnya mendapatkan kebutuhan sehari-hari.
Warung posko pangan tersebut merupakan bagian dari program 100 ribu posko pangan yang digulirkan Kementerian Koordinator Perekonomian, Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi), Sahabat Usaha Rakyat (Sahara), dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, pemkab sangat mendukung program yang bertujuan mendorong pengembangan UMKM, seperti warung. Ia berharap program itu dapat meningkatkan kesejahteraan pemilik warung dan memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau.
“Mudah-mudahan warung posko pangan ini bisa lebih maju, lebih bermanfaat lagi buat kebanyakan masyarakat,” kata Helmi, Selasa.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut Didit Fajar Putradi mengatakan, di Garut baru ada dua warung posko pangan sebagai percontohan. Salah satunya di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Cilawu.
Saat kegiatan peresmian, warung posko pangan milik Rusmiati di Desa Pasanggrahan mendapatkan bantuan modal usaha berupa tiga komoditas, yaitu terigu sebanyak 60 kilogram, gula pasir 260 kilogram, dan minyak goreng sebanyak 260 liter.
Tiga komoditas tersebut dijual dengan harga di bawah pasaran, dengan harapan dapat membantu masyarakat yang kurang mampu.
“Semuanya ada dipajang di sini, dijual juga dengan harga yang di bawah rata-rata di warung yang lainnya. Insyaallah, bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar Desa Pasanggrahan ini,” ujar Didit.
Didit berharap program warung posko pangan dapat diperluas ke berbagai desa dan kelurahan di wilayah Kabupaten Garut. Apalagi, sejumlah pemilik warung maupun para agen Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Kabupaten Garut sudah ada yang mendapatkan pelatihan dari Kementerian Koordinator Perekonomian, Kadin, maupun Inkowapi terkait program tersebut.
“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama juga akan segera menyebar nanti, tumbuh juga di desa-desa lainnya di Kabupaten Garut dan tidak hanya di Kecamatan Cilawu saja,” kata Didit.