REJABAR.CO.ID, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengharapkan program “One Pesantren One Product” (OPOP) dapat terus berjalan. Meskipun nantinya tidak lagi menjabat sebagai gubernur Jabar, Ridwan Kamil berharap program untuk mendorong kemandirian ekonomi pesantren itu tetap terlaksana, bahkan bisa diterapkan secara nasional.
Masa jabatan Ridwan Kamil sebagai gubernur Jabar periode 2018-2023 akan berakhir pada 5 September 2023. “Siapa pun yang melanjutkan, saya harap program (OPOP) ini diteruskan, tidak boleh berhenti,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, OPOP merupakan salah satu program keumatan jangka panjang. Melalui program ini, pesantren didorong untuk mengembangkan usaha, sehingga bisa menjadi mandiri secara ekonomi.
“Ini bukan tentang gubernurnya, tapi ini program keumatan. Sampai hari kiamat ekonomi umat harus kuat, itu konsepnya, walaupun gagasannya dari saya,” kata Ridwan Kamil.
Pada Sabtu (19/8/2023), Ridwan Kamil menghadiri kegiatan Temu Bisnis OPOP 2023 di area Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung. Kegiatan Temu Bisnis ini menampilkan produk-produk dari sekitar 200 pesantren dan membuka peluang pertemuan dengan calon pembeli.
Dalam kesempatan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menyerahkan hadiah bagi 21 pesantren Juara OPOP tingkat provinsi, dengan hadiah masing-masing Rp 200 juta.
Sejak digulirkan pada 2019, pemprov menargetkan 5.000 pesantren di Jabar bisa menjadi peserta OPOP. Hingga 2023, jumlah pesertanya dilaporkan mencapai 5.018 pesantren.
Pesantren yang menjadi peserta OPOP ini tersebar di 27 kabupaten/kota wilayah Jabar, dengan bidang usaha yang bervariasi. Seperti bidang usaha kuliner, pertanian, peternakan, maupun jasa.
Program OPOP Jabar ini sudah dicontoh sejumlah provinsi lain dan mendapat penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dari pemerintah pusat.
Ridwan Kamil berharap program OPOP ini tidak hanya berlanjut di Jabar, tapi juga bisa direplikasi daerah lain atau diterapkan secara nasional.
“Tidak hanya di Jabar, kesuksesan OPOP harus meng-Indonesia dan suatu hari tidak hanya di Indonesia, tapi dunia. Karena suatu hari pesantren harus kuat ekonominya dan bisa mendunia, dimulai dari Jabar,” ujar Ridwan Kamil.