REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Lini masa media sosial dihebohkan oleh dugaan kampanye LGBT di Institut Teknologi Bandung (ITB). Hal ini dilihat dari kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) kampus yang terletak di Bandung tersebut.
Pada salah satu kolom pengisian kuesioner oleh salah satu sponsor PMB di google form, tertera empat pilihan jenis kelamin yang berbeda dari biasanya. Selain jenis kelamin pria dan wanita ternyata ada juga pilihan kelamin non biner, dan lainnya
Kelamin non biner berarti tidak mengidentifikasi jenis kelamin. Sementara kolom other atau lainnya tidak jelas.
Awalnya Alinne Rosida di Instagram mengunggah tangkap layar googl form tersebut. Dia menyematkan judul "Ada apa dengan ITB hari ini?"
Berdasarkan keterangan pada akunnya, dia mendapatkan cerita dari temannya tentang realita di ITB menyoal dugaan kampanye LGBT di ITB hingga adanya orasi LGBT. "Di grup 9 kali banyak yang anaknya masuk ITB tahun ini, OSKMnya ada beberapa isu, pertama waktu sholat maghrib ngga cukup, kuesioner dari sponsor **** dipertanyakan jenis kelamin ada pilihan non biner dan di rundown ada orasi pelangi," kata Alinne di akun IG @Alinnerosida.
Warganet yang diduga banyak terdiri dari mahasiswa ITB di X @itbfess kemudian mengomentari berita viral ini dan tak sedikit dari mereka mengatakan berita ini tidak benar.
"Lah orasi pelangi kan pas pengenalan himpunan. Yang isinya mimpi dari semua himpunan yang ada di ITB. Kok jadi hoaks ke LGBT," kata salah satu komentar di platform X, yang dulunya Twitter di akun @GAnwarAS22 dikutip Republika di Jakarta, Selasa (22/8/2023).
"Buat yang non ITB, ORASI PELANGI ADALAH ORASI DARI PERWAKILAN 12 FAKULTAS. Gw aja dengerinnya aja merinding keren banger ini malah bikin hoaks begini. GA LUCU!" kata komentar lain oleh akun X @wongkunghanggg.
"Eh tapi serius. Mau hoaks atau engga, gender tuh cuma ada 1. JAdi kalau ada yang bilang dia "seruling bambu" ya terserah lo tapi jangan maksa gua buat harus percaya kalo gender lebih dari 2," kata komentar lain di X.
Sementara itu, pihak ITB secara resmi akan menggelar konferensi pers menyoal berita viral ini. Republika masih memantau dugaan kampanye LGBT di kawasan kampus ITB.
sumber:
Twitter @itbfess