REJABAR.CO.ID, GARUT -- Pelaksanaan Idul Khotmi Nasional ke-231 Thoriqoh Tijaniyah yang digelar di Pesantren Zawiyah, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, pada Rabu (30/8/2023), berlangsung meriah. Terdapat ribuan orang yang hadir dalam peresmian kegiatan itu yang dilaksanakan pada Rabu (30/8/2023) pagi.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan pelaksanaan Idul Khotmi yang digelar di Pesantren Zawiyah menarik perhatian lantaran diadakannya pameran artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW. Ia pun mengajak, seluruh masyarakat Muslim di Kabupaten Garut untuk tidak melewatkan kesempatan langka tersebut.
"Pameran artefak Nabi yang tentu ini adalah kesempatan yang sangat baik, yang sangat bagus, karena kalau sengaja kita mau mengikuti pameran ini biasanya di negara Turki, Malaysia," kata Helmi, Rabu (30/8/2023).
Menurut dia, pameran artefak peninggalan Rasul itu merupakan hal yang biasanya pameran. Pasalnya, pameran itu menyajikan berbagai artefak bersejarah seperti rambut, jenggot, keringat, dan benda-benda lain yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW. Pameran itu juga baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Garut.
"Jadi bagi masyarakat Garut yang mau berkunjung, yang mau melepas kerinduannya kepada nabi besar Muhammad SAW, melalui ada rambut nabi, ada jenggot nabi, ada juga keringatnya, ada juga hal-hal yang lain. Tentu ini merupakan pameran yang luar biasa," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Panitia Idul Khotmi, KH Asep Saepudin, mengatakan, akan ada sekitar 20 barang peninggalan Nabi Muhammad SAW yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut. Selain melaksanakan pameran, pada 1-3 September juga akan digelar Idul Khotmi yang akan dihadiri sejumlah ulama dari berbagai daerah.
"Artefak peninggalan Rasul ini seperti rambut, janggut, darah bekam, telapak kaki, sorban, dan lain sebagainya," kata dia melalui keterangan tertulis, Ahad (27/8/2023).
Menurut dia, pameran artefak peninggalan Rasulullah itu terbuka untuk umum. Masyarakat yang hendak melihatnya hanya perlu membeli tiket seharga Rp 50 ribu per orangnya.