REJABAR.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemkot Tasikmalaya telah menentapkan status siaga darurat bencana untuk menghadapi potensi bencana kekeringan selama musim kemarau. Selain menetapkan status siaga darurat, Pemkot Tasikmalaya juga menyiapkan sejumlah langkah penanganan di lapangan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, hingga saat ini sudah ada 23 titik terdampak kekeringan. Puluhan titik itu tersebar di sembilan kelurahan atau enam kecamatan wilayah Kota Tasikmalaya
"Kami sudah cek lapangan, beberapa sumur memang sudah kering," kata dia, Senin (4/9/2023).
Menurut Cheka, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi jangka panjang dan menengah dalam penanganan bencana kekeringan. Langkah jangka pendek adalah dengan mengirimkan suplai air bersih ke lokasi terdampak.
"Mekanismenya, masyarakat mengajukan surat permintaan ke pihak manapun, nanti penyaluran akan dikoordinasikan oleh BPBB," kata dia.
Sementara jangka menengah yang akan dilakukan adalah dengan mencari sumber air di wilayah terdekat lokasi terdampak kekeringan. Sumber air itu akan digunakan untuk menambah pasokan air.
Cheka menyebutkan, tujuannya pencarian sumber air itu dilakukan untuk mengurangi titik terdampak. "Ketika sudah ada sumber air, kemudian dibuatkan pompa dan bisa dikumpulkan masyarakat, berarti kan bisa mengurangi titik terdampak," kata dia.
Ihwal penanganan jangka panjang, Cheka menyebutkan, terdapat sejumlah usul yang sudah disampaikan. Namun, belum ada penjelasan secara detail terkait penanganan jangka panjang itu.
"Karena kita harus memastikan deposit air cukup besar. Salah satunya dengan penanaman atau penghijauan di titik tertentu. Termasuk juga nanti akan membebaskan gunung atau bukit untuk dijadikan sumber air," ujar Cheka.
Kendati demikian, upaya itu dinilai tidak akan langsung memberikan dampak. Karena itu, untuk menyelesaikan masalah sekarang, Pemkot Tasikmalaya akan mengupayakan penanganan jangka pendek dan menengah terlebih dulu.