Kamis 14 Sep 2023 12:27 WIB

Bupati Bogor Diajak Susur Sungai Cileungsi yang Tercemar

Sepanjang aliran Sungai Cileungsi banyak masyarakat bermukim di sekitarnya.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Bangkai ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis) tergeletak di pinggir Sungai Cileungsi, kawasan Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/9/2023). Menurut Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) pencemaran Sungai Cileungsi sudah berlangsung lebih dari tujuh tahun, pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini ternyata tidak efektif karena pencemaran yang diduga dari limbah industri selalu terjadi dan berulang.
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Bangkai ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis) tergeletak di pinggir Sungai Cileungsi, kawasan Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/9/2023). Menurut Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) pencemaran Sungai Cileungsi sudah berlangsung lebih dari tujuh tahun, pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini ternyata tidak efektif karena pencemaran yang diduga dari limbah industri selalu terjadi dan berulang.

REJABAR.CO.ID, BOGOR -- Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) mengundang Bupati Bogor  untuk melakukan susur Sungai Cileungsi bersama menggunakan perahu karet. Kegiatan susur sungai ini dinilai bisa menunjukkan kepedulian bupati terhadap persoalan lingkungan, yang membelit warga yang bermukim di sepanjang aliran Sungai Cileungsi.

“Surat undangan terbuka itu kami kirimkan ke Bupati Rabu (13/9/2023) pagi. Harapan kami mendapat sambutan baik Bupati, tapi belum direspons, mungkin karena fisik surat sorenya diterima ajudan,” kata Ketua KP2C Puarman, kepada Republika.co.id, Kamis (14/9/2023).

Puarman mengatakan, surat undangan tersebut dibuat menyusul penanganan persoalan pencemaran Sungai Cileungsi, yang diduga tercemar berat oleh limbah industri dan belum terselesaikan. KP2C mengutarakan sejak awal Agustus 2023, masyarakat kembali menderita akibat Sungai Cileungsi yang berwarna hitam, bau, berbuih, dan ribuan ikan mati.

Dari pantauan Puarman, masyarakat sudah tidak bisa lagi berkegiatan di sungai, baik memancing, mandi bahkan mencuci. Selain itu, setiap hari masyarakat mengalami bau menyengat, mata perih, sesak napas, dan mual.

Kegiatan susur Sungai Cileungsi ini, menurut Puarman, juga untuk menunjukkan empati Bupati Bogor kepada masyarakat yang terdampak pencemaran Sungai Cileungsi. Serta menjadi momentum dan tekad bersama untuk memulihkan Sungai Cileungsi.

Mengenai waktu pelaksanaannya, KP2C akan menyesuaikan dengan ketersediaan waktu Bupati Bogor. Karena sifatnya surat terbuka, Puarman mengatakan, maka jajaran pimpinan instansi terkait di Kabupaten Bogor juga bisa ikut susur sungai ini.

“Untuk melihat dan merasakan tercemarnya Sungai Cileungsi dengan bau yang begitu menyengat dan warna air yang menghitam pekat,” katanya.

Sebelumnya, pada pekan kedua September 2023, KP2C menemukan kondisi Sungai Cileungsi yang tercemar semakin parah. Air Sungai Cileungsi terpantau berwarna hitam, bau, dan banyak ikan mati.

“Sejak Ahad siang hingga malam, air Sungai Cileungsi makin hitam, bau dan banyak ikan yang mati,” kata Puarman awal pekan ini.

Puarman mengatakan, di sepanjang aliran Sungai Cileungsi banyak masyarakat bermukim di sekitarnya. Saat meninjau langsung, ia pun menerima banyak aduan terkait kondisi sungai saat ini.

“Mereka meminta pemerintah serius menangani pencemaran Sungai Cileungsi yang sudah berlangsung bertahun-tahun seperti tidak ada perbaikan,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement