Rabu 23 Jul 2025 13:12 WIB

Kisah Pilu Dua Orang Siswi SLB Negeri A Pajajaran Diduga Diusir dari Asrama Dinsos Jabar

Siswa tidak mendapatkan pemberitahuan terlebih dahulu mengenai pengosongan asrama

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Salah satu murid di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri A Pajajaran, Kota Bandung yang diusir dari asrama
Foto: M Fauzi Ridwan
Salah satu murid di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri A Pajajaran, Kota Bandung yang diusir dari asrama

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Dua orang siswi SLB Negeri A Pajajaran Kota Bandung yang tinggal di asrama pusat layanan sosial griya harapan difabel (PPSGHD) Dinas Sosial Jawa Barat, Selasa (22/7/2025) diduga diusir dari asrama tanpa alasan yang jelas. Barang-barang milik siswi tersebut dipindahkan ke luar asrama tanpa pemberitahuan yang jelas.

Dalam rekaman video yang beredar, siswi yang diduga diusir tersebut menangis. Sebab barang-barang miliknya dibongkar dan dipindahkan ke luar asrama tanpa pemberitahuan yang jelas.

Baca Juga

Ditemui di SLB Negeri A Pajajaran, Asep Sudrajat (52 tahun) orangtua salah satu siswi kelas 6 yang diduga diusir mengaku perlakuan petugas yang mengusir anaknya tidak manusiawi. Sebab saat itu terjadi anaknya masih berada di sekolah untuk belajar.

"Kalau dinas sosial sangat tidak manusiawi lah menurut saya. Soalnya kan anaknya lagi sekolah ya. Terus pulang ke asrama kok barang-barangnya dikeluarin gitu," ujar Asep, Rabu (23/7/2025).

Asep mengatakan, anaknya tidak mendapatkan pemberitahuan terlebih dahulu mengenai pengosongan asrama. Asep hanya mendapatkan informasi bahwa barang-barang milik anaknya agar segera diambil.

"Alasannya enggak tahu. Barang-barangnya yang di asrama itu sudah ada di luar asrama. Makanya saya itu tanya itu, ini yang ngambil siapa sebenarnya? Yang yang yang ngeluar-ngeluarin barang dari asrama itu siapa dari pihak mana?" katanya.

Ia mengatakan sengaja memasukkan anaknya ke asrama karena lingkungannya yang positif serta teratur. Selain itu karena dirinya yang bekerja dan tidak dapat memantau penuh anaknya tersebut. "Kecewa saya. Kecewa," kata dia.

Pembimbing Asrama Putri Anggita Pratiwi mengaku memperoleh informasi dari salah satu pegawai asrama yang menyebutkan bahwa hari ini Rabu (23/7/2025) asrama harus dikosongkan.  Dengan kondisi barang-barang milik siswi dikeluarkan dan digembok.

"Barang-barang anak-anak sudah dikeluarkan dan kunci gembok yang ada di kamar pembimbing itu dibongkar dibobol secara paksa gitu," kata dia.

Setelah itu, petugas memasukkan barang milik klien atau alumni PPSGHD. "Pas sudah sampai ke sana ya memang keadaan anak-anak itu syok, kaget gitulah. Mereka juga mengatakan bahwa kayak, 'Bu, kirain teh pulang cepat mau jalan-jalan tapi kok ternyata malah diusir, malah dibongkar, malah kayak gini," kata dia.

Anggita sendiri belum mengetahui alasan pengosongan asrama siswi. Sedangkan asrama putra tidak dibongkar. "Dampak siswanya memang satu terganggu ya secara mental kayak kaget kan dan sebagainya. Ya, mungkin akan terancam enggak ke sekolah. Kan kalau di asrama itu kan nanti ada yang jemput, antar jemput ke sekolah. Sedangkan untuk di rumah kan mereka juga belum tentu," kata dia.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement