Senin 16 Oct 2023 16:10 WIB

BMKG: 11 Persen Wilayah Indonesia Sudah Masuk Musim Hujan

Sebagian besar wilayah diprediksi memasuki awal musim hujan 2023/2024 pada Oktober.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Aparatur Sipil Negara (ASN) memanjatkan doa usai melaksanakan Shalat Istisqa atau Shalat meminta hujan di halaman Balai Kota Bandung, Kota Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Aparatur Sipil Negara (ASN) memanjatkan doa usai melaksanakan Shalat Istisqa atau Shalat meminta hujan di halaman Balai Kota Bandung, Kota Bandung.

REJABAR.CO.ID,  JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim hujan 2023/2023 di Indonesia akan terjadi pada Oktober hingga Desember 2023. Berdasarkan analisis perkembangan musim hujan dasarian I Oktober 2023 dari zona musim (ZOM), sebanyak 11 persen wilayah Indonesia saat ini sudah memasuki musim hujan.

“Berdasarkan analisis perkembangan musim hujan dasarian I Oktober 2023 dari parameter jumlah ZOM, sebanyak 11 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim hujan,” ungkap Plt Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani kepada Republika, Senin (16/10/2023). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, sebagian besar wilayah diprediksi akan memasuki awal musim hujan 2023/2024 pada Oktober hingga Desember 2023, dengan angka sebanyak 477 ZOM atau 68,24 persen. Andri menambahkan, jika dibandingkan dengan normal awal musim hujan, awal musim hujan 2023/2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mundur.

“Yaitu sebanyak 446 ZOM atau 63,81 persen. Sedangkan, wilayah lainnya diprakirakan sama dengan normalnya, yaitu sebanyak 56 ZOM atau 8,01 persen dan maju terhadap normalnya, yaitu sebanyak 22 ZOM atau 3,15 persen,” kata dia.

Menurut dia, wilayah yang sedang mengalami musim hujan saat ini meliputi sebagian besar Aceh, Sumatra Utara, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatra Barat, Bengkulu. Lalu, di sebagian kecil Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah bagian tengah, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua.

“Sementara itu, wilayah Indonesia bagian Selatan ekuator, seperti wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara, awal musim hujan secara umum mulai masuk pada periode akhir Oktober–November,” terang Andri.

Dia juga menyampaikan, berdasarkan hasil pemantauan El Nino-Southern Oscillation (ENSO) Dasarian I Oktober 2023 menunjukkan indeks ENSO ada di angka +1.57. Sedangkan Indian Ocean Dipole (IOD) sebesar +2.15. Kondisi IOD positif itu diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2023. Sedangkan El Nino moderat diprediksi terus bertahan hingga Februari 2024.

BMKG juga telah memprediksi curah hujan bulanan di sebagian besar wilayah Indonesia berada pada level normal. Meski begitu, belum tentu curah hujan harian dapat berada pada level normal. Sebab, bisa saja curah hujan satu bulan turun hanya dalam kurun waktu satu hari di suatu wilayah.

“Tapi untuk harian itu baru bisa kita prediksi kira-kira seminggu sebelumnya. Jadi meskipun bulanannya normal, hariannya tuh bisa sangat ekstrem karena hujan satu bulan itu bisa turun hanya satu hari,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Jakarta, dikutip Kamis (12/10/2023).

Hal itu dia sampaikan berdasarkan data-data curah hujan yang lalu. Sebab itu, kata dia, meskipun pihaknya saat ini telah memprediksi curah hujan bulanan di sebagian besar wilayah Indonesia berada pada level normal, ke depan pihaknya akan memberikan peringatan-peringatan dini agar menjadi perhatian masyarakat.

“Tapi nanti kami tetap akan memberikan peringatan-peringatan dini karena data sebelum-sebelumnya, bisa saja dalam satu hari itu hujannya bisa lebat dan sangat lebat, bahkan ekstrem,” jelas dia.

Dwikorita menerangkan, berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan bulanan di sebagian besar wilayah Indonesia memang berada pada level normal. Di mana, kata dia, ada sekitar 9 persen zona yang curah hujan bulanannya itu di atas normal dan 9 persen lagi di bawah normal. 

“Jadi sebagian besar normal untuk curah hujan bulanan ya,” ungkap Dwikorita.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement