REJABAR.CO.ID, JAKARTA--Bakal calon presiden Anies Baswedan mengenang perjalanan berliku yang dilaluinya bersama Partai Nasdem sejak deklarasi pada 3 Oktober 2022 hingga pendaftaran capres cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (19/10/2023). Menurutnya, sejak saat itu, gelombang ujian tidak pernah berhenti menerpa Partai Nasdem dan partai di Koalisi Perubahan.
"Sesudah itu gelombang tidak pernah berhenti, menerpa terus menerus," ujar Anies.
Anies melanjutkan, sejak awal ia bersama Paloh mengaku telah memprediksi perjuangan menuju perubahan ini tidak mudah. Akan tetapi, keduanya meyakini jika diniatkan maka perjalanan akan dapat terlewati.
Tiba-tiba suara Anies yang semula lantang berpidato kemudian bergetar saat membahas berbagai tantangan yang dihadapi Koalisi Perubahan.
"Kita harus sampaikan Bang Surya Paloh dengan segala tantangan yang hempaskan kepada beliau ini, beliau jadi contoh sekali layar terkembang, surut kita berpantang. Hari ini layar itu dikembangkan kapal yang sudah dibangun layarnya berkembang," ujarnya bergetar.
Karenanya, usai pendaftaran ini, Anies mengatakan Koalisi Perubahan akan memasuki babak baru. Menurutnya, tantangan ini menurut Anies tidak sebanding dengan harapan perubahan yang digantungkan masyarakat kepada Koalisi Perubahan.
"Insyallah ini jadi pelajaran dan hikmah dan Indonesia ke depan, Indonesia politiknya dipercaya, insha Allah kapal ini dengan layar terkembang akan berangkat menuju Indonesia yang lebih adil, menuju Indonesia yang lebih makmur dan menuju Indonesia yamg lebih menjerahterakan," ujar Anies.
"Liku liku perjalanan luar biasa sejarawan akan mencatat. Insyaallah perjalanan panjang yg telah kita lewati hari ini masuk babak baru yang insya Allah akan membawa kebaikan," katanya.
Bakal pasangan calon presiden Anies Baswedan dan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pasangan capres-cawapres untuk Pemilihan Presiden 2024, Kamis (19/10/2023). Keduanya didaftarkan oleh gabungan tiga partai politik Koalisi Perubahan yakni Partai Nasdem, PKS, dan PKB di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat.
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar diusung oleh Partai Nasdem yang punya 10,26 persen kursi di DPR, PKB dengan 10,09 persen kursi, dan PKS dengan 8,7 persen kursi.
Gabungan tiga partai politik tersebut punya 29,05 persen kursi DPR sehingga telah melampaui syarat ambang batas pencalonan presiden, yakni 20 persen kursi DPR.