REJABAR.CO.ID, CIREBON -- Pemkab Cirebon terus mendorong pengajuan usulan Kyai Abbas Abdul Jamil menjadi pahlawan nasional. Kyai dari Buntet Pesantren Cirebon itu memiliki peran besar sebagai komandan perang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Langkah Pemkab Cirebon untuk mewujudkan usulan itu salah satunya dilakukan melalui penyelenggaraan seminar nasional, pada Rabu (15/11/2023). Seminar tersebut dihadiri oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) akademisi, sejarawan, dan keluarga besar KH Abbas Abdul Jamil.
Bupati Cirebon, Imron, mengatakan, seminar nasional itu menjadi salah satu bagian proses pengusulan kyai yang berjuluk ‘Singa dari Jawa Barat’ itu menjadi pahlawan nasional.
‘’Dengan adanya seminar ini, semoga pengajuan gelar pahlawan nasional bagi Kyai Abbas bisa lancar,’’ kata Imron.
Imron mengungkapkan, peran dari Kyai Abbas Abdul Jamil bukan hanya di Cirebon saja, namun di Indonesia. Dia menyatakan, Kyai Abbas memiliki peran penting dalam kemerdekaan di Indonesia, terutama dalam perang 10 November 1945.
Imron menyatakan, Kyai Abbas bersama para kyai dan santri Cirebon maju berperang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam pertempuran yang diabadikan sebagai Hari Pahlwan tersebut. Bahkan, Kyai Abbas ditunjuk sebagai pemimpin perang 10 November 1945.
Imron mengakui, untuk mengusulkan Kyai Abbas menjadi pahlwan nasional, dibutuhkan proses yang cukup panjang. Salah satunya adalah penelitian secara akademis, yang bisa membuktikan peran Kyai Abbas dan kelayakan Kyai Abbas menjadi pahlawan nasional.
Untuk itu, Imron mengapresiasi langkah Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, yang cepat tanggap merespon usulan masyarakat terkait pengusulan Kyai Abbas menjadi pahlawan nasional.
‘’Perlu sinergitas dari banyak pihak, agar proses pengusulan ini bisa berjalan dengan baik,’’ cetus Imron.