REJABAR.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah warga Kota Sukabumi yang memiliki KTP digital melalui aktivasi identitas kependudukan digital (IKD) hingga 18 November 2023 mencapai 9.695 orang atau sekitar 3,72 persen dari total penduduk. Targetnya, capaian IKD atau biasa disebut KTP digital ini bisa terus meningkat.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Sukabumi terus berupaya agar warg Sukabumi beralih ke KTP digital. "Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Sukabumi akan terus menggencarkan aktivasi IKD,'' ujar Kepala Disdukcapil Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi, Selasa (21/11/2023). Misalnya, pada Selasa ini Disdukcapil membuka layanan jemput bola aktivasi IKD di acara Gebyar Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Gedung Korpri Kota Sukabumi.
Dalam momen ini, kata Kardina, warga bisa mengaktivasi IKD. Nantinya warga dipandu untuk mengaktivasi KTP digital. Kardina mengatakan, sekarang aktivasinya bisa melalui iOS. Sebelumnya, IKD hanya dapat diunduh melalui Play Store milik Android.
Kemendagri telah bekerja sama dengan pihak Apple untuk mengadakan aplikasi IKD pada iOS versi 11.0 atau lebih. Harapannya hal tersebut bisa menambah jumlah warga yang aktivasi IKD.
Kardina mengakui, dalam proses aktivasi IKD ini terdapat sejumlah kendala. Salah satunya banyak warga yang minta diaktivasi, tapi handphone Android yang dimilikinya kurang mendukung.
Di sisi lain, Kardina melanjutkan, Disdukcapil berupaya melalukan layanan siap jemput bola pelayanan (Si Jempol) aktivasi IKD ke tengah masyarakat. Misalnya digencarkan ke kalangan kampus perguruan tinggi di Kota Sukabumi dan instansi pemerintahan.
Kampus yang telah didatangi misalnya Universitas Muhammadiyah Sukabumi dan Poltek Sukabumi. ''Aktivasi identitas kependudukan digital (IKD) terus digencarkan termasuk ke kalangan perguruan tinggi,'' kata Kardina.
Semoga, dengan adanya kegiatan ini bisa memfasilitasi masyarakat Kota Sukabumi untuk segera memiliki identitas kependudukan berbasis digital. Langkah tersebut dilakukan agar capaian identitas kependudukan digital pada 2023 ini mencapai 25 persen dari warga yang telah mempunyai KTP elektronik.
Kardina menerangkan, identitas kependudukan digital ini adalah salah satu bentuk layanan yang dihadirkan Ditjen Dukcapil Kemendagri untuk memfasilitasi masyarakat memiliki semua dokumen kependudukan dalam satu genggaman (smartphone Android). Dari pantauannya antusias warga termasuk kalangan kampus untuk secara mengikutinya cukup tinggi.
Intinya, kata Kardina, pada tahun ini selain mendekatkan layanan dokumen kependududkan. Disdukcapil juga melakukan aktivasi indentitas kependudukan digital.
''Target pada 2024 ini sekitar 25 persen dari jumlah penduduk yang sudah memiliki KTP elektronik dan miliki handphone Android harus aktivasi identititas kependudukan digital,'' kata Kardina. Sehingga mulai Januari 2023 lalu, petugas ke wilayah baik sekolah, tim PKK, dharma wanita, perguruan tinggi, perbankan, dan instansi vertikal.
Harapannya, Kardina melanjutkan, target 25 persen ini bisa tercapai. Sekarang ini capaiannya masih di bawah lima persen dan optimistis target ini bisa tercapai.
Kardina menuturkan, disdukcapil akan terus melakukan sosialisasi terkait manfaat identitias kependudukan digital. Sebab ke depannya semua dokumen bisa dilihat di handphone masing-masing tidak perlu repot lagi karena terhubung dengan berbagai layanan yakni BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, KPU, dan Kementerian Keuangan terkait pajak.
Sehingga setiap orang akan memiiki dokumen kependudukan dalam satu genggaman. Sebelumnya, Pemkot Sukabumi mulai menyosialisasikan dan menerapkan kartu tanda penduduk (KTP) digital.