REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah alumni dari Al Azhar Mesir mengisi pengajian di Masjid Agung Trans Studio Bandung. Mereka mengangkat tajuk politik Muhasabah Kebangsaan.
Menurut salah satu Dai alumni, Yusuf Burhanuddin, ada dua topik muhasabah yang diangkat dalam pengajian. "Ini muhasabah yang berkaitan dengan isu isu kepemimpinan dan muhasabah akhir tahun," ujar Yusuf yang juga Sekjen Dai Amanat Indonesia (DAI), akhir pekan lalu.
Menurutnya, kontribusi dari dalam dunia politik perlu ditingkatkan untuk memastikan roda kepemimpinan berjalan dengan pakem-pakem islam. "Muhasabah kepemimpinan pada saatnya kaum santri ikut makalangan terutama dari mereka yang pelaku pelaku dakwah atau disebut dai," katanya.
Di sini, kata dia, ada DAI yang memberikan ruang kepada asatit, pelaku dakwah dan mubaligh untuk ikut berpartisipasi dalam konteks politik kebangsaan. Baik eksekutif, maupun legislatif.
Di sisi lain, kata Yusuf, pihaknya juga melontarkan isu-isu terkait adanya perpecahan dampak dari beda pandangan khususnya dalam hal politik. Menurutnya, perbedaan pandangan dalam konteks pemilu harusnya disikapi secara bijak.
"Muhasabah akhir tahun tentang banyaknya perceraian runtuhnya persaudaraan karena persoalan pilihan partai atau yang lain," katanya.
Menurutnya, pihaknya mengimbau agar terus menjaga pemilu yang damai yang maslahat untuk menjaga persaudaraan walaupun beda warna.
"Kemudian lebih jauhnya tentu saja menciptakan Pemilu yang bersih damai, Kita harapkan mendapatkan pemimpin yang Sholeh," katanya.