Rabu 31 Jan 2024 19:32 WIB

ITB Akui tak Dapat Untung Sepeser Pun dari Pinjol Danacita

Kampus tidak mengambil untung sama sekali dari kerja sama dengan Danacita.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pimpinan rektorat ITB Prof Muhammad Abduh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB (tengah), Direktur Keuangan ITB Anas maruf (tengah), Plh Sekretaris Institut ITB Taufik Hidayat (kanan) menjelaskan tentang isu uang kuliah tunggal (UKT) ITB, Rabu (31/1/2024).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Pimpinan rektorat ITB Prof Muhammad Abduh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB (tengah), Direktur Keuangan ITB Anas maruf (tengah), Plh Sekretaris Institut ITB Taufik Hidayat (kanan) menjelaskan tentang isu uang kuliah tunggal (UKT) ITB, Rabu (31/1/2024).

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG---- Pimpinan ITB mengungkapkan tidak mendapatkan untung selama bekerja sama dengan lembaga pembiayaan atau pinjaman online (pinjol) Danacita. Mereka mengeklaim kehadiran Danacita untuk membantu mahasiswa yang kesulitan keuangan.

"Dana cita itu kerja sama ITB untuk membantu mahasiswa yang memiliki permasalahan keuangan, gak ada hubungan dengan pemasukan untuk ITB," ujar Prof Muhammad Abduh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB di Gedung ITB, Rabu (31/1/2024).

Baca Juga

Ia menegaskan pemasukan ITB yaitu saat mahasiswa membayar uang kuliah tunggal (UKT). Abduh menegaskan yang memberikan pinjaman bukan ITB sebab bukan organisasi keuangan.

"Gak ada lah mas, tidak ada (untung). Saya pikir ini bukan ITB yang membuat pinjaman. ITB idak membuat pinjaman, ITB bukan organisasi keuangan," katanya.

Abduh mengatakan, kampus tidak mengambil untung sama sekali dari kerja sama dengan Danacita. Pihaknya hanya ingin mencoba agar Danacita bekerja sama dengan mahasiswa. "Tidak sama sekali mengambil untung dari kerja sama Danacita sepeser pun," katanya.

Sementara itu, Direktur Keuangan ITB Anas Maruf menjelaskan pemasukan ITB berasal dari berbagai sumber yaitu dana UKT mencapai 33 persen. Dana sebesar 29 persen dari APBN sedangkan 38 persen dana didapat dengan mencari sendiri.

Ia mengatakan dana yang dicari sendiri dapat diperoleh melalui hibah, pendidikan, penelitian dan diperbolehkan untuk investasi. Kebutuhan dana yang diperlukan ITB sendiri per tahun mencapai Rp 1,9 triliun. "Saya bilang ke mahasiswa kalian bayar ke ITB sepertiga kalian tutupi sisanya dari masyarakat yang membayar pajak," katanya.

Sebelumnya, jagad media sosial X dihebohkan oleh postingan akun ITBfess berisi tentang kampus ITB yang menawarkan mahasiswa membayar uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan pinjaman online (pinjol) dan berbunga. Sontak postingan tersebut direspons negatif oleh kalangan warganet.

Seperti dilihat pada postingan tersebut, terdapat foto selembaran berisi informasi tentang program cicilan kuliah bulanan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Program itu bekerja sama dengan pihak ketiga.

Disebutkan di selembaran tersebut, pihak ketiga merupakan mitra resmi ITB. Selain itu terdapat program cicilan enam bulan hingga 12 bulan. Proses pengajuan tanpa down payment (DP) dan tanpa jaminan apa pun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement