Jumat 29 Mar 2024 14:21 WIB

Kota Bogor Pasang Rambu Berhenti Khusus Angkot Listrik

Sebanyak 10 titik menjadi uji coba pemberhentian angkot listrik.

Red: Nora Azizah
Angkot menunggu penumpang yang turun (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Angkot menunggu penumpang yang turun (ilustrasi).

REJABAR.CO.ID,  KOTA BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, memasang rambu pemberhentian angkutan kota (angkot) listrik di 10 titik jelang uji coba pada awal April 2024.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, di Kota Bogor, Jumat (28/3/2024), mengatakan akan ada 30 titik pemberhentian angkot listrik yang akan diuji coba di rute Cidangiang-Suryakencana. Rinciannya 20 titik di shelter eksisting, dan 10 titik baru yang dipasang hari ini.

Baca Juga

“Ini sejarah bagi Kota Bogor, angkot listrik pertama di Indonesia. Kami akan uji coba lima unit. Jadi ini pertama kalinya angkot tidak berhenti sembarangan,” kata Bima Arya.

Lima unit angkot listrik ini, akan menggantikan 10 unit angkot konvensional. Kendati demikian, menurut Bima, lima unit angkot listrik ini belum bisa diklaim mengurangi kemacetan.

“Tapi nanti kalau ini lancar, uji coba enam bulan, setelah itu kalau lancar maka akan dikonversi semua. Kan nanti ada yang konversi ke Biskita, ada yang jadi angkot listrik,” ujarnya pula.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Marse Hendra Saputra mengatakan, saat ini di Kota Bogor ada 30 trayek angkot konvensional.

Diharapkan, setelah uji coba angkot listrik ini berhasil, ke depan trayek lain bisa menggunakan angkot listrik juga.

“Kalau berharapnya semua trayek yang ada di Kota Bogor. Mudah-mudahan ke depan semua trayek bisa menggunakan angkot listrik. Bertahap mungkin, satu-dua,” kata Marse.

Dalam uji coba enam bulan ke depan ini, Marse menyebut, pihaknya akan menghitung berapa ketahanan baterai dan berapa keuntungannya. Tarif angkot listrik ini senilai Rp5 ribu sekali perjalanan, dengan menggunakan sistem Tap on Bus (TOB) menggunakan kartu pembayaran elektronik.

“Saat ini kan memang karena uji coba. Jadi kan kita supaya sama-sama berhitung bagaimana keuntungan, kelebihan, kekurangannya. Sehingga pada saat nanti kami mengonversikan kepada para pengusaha angkot, itu sudah hal yang baik, dan menguntungkan,” kata Marse.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement