REJABAR.CO.ID, BANDUNG----Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung akhir-akhir ini mengalami kenaikan signifikan. Bahkan, Se-Indonesia kasus DBD Kota Bandung menjadi yang tertinggi. Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono memastikan sebanyak 41 rumah sakit di daerahnya siap menangani pasien DBD.
"Kita sebagai pelayanan publik menyiapkan diri untuk memberikan layanan prima bagi masyarakat. Kita bersepakat, kalau terjadi kasus DBD, akan diberikan ruang oleh teman-teman rumah sakit untuk segera ditangani," ujar Bambang di Bandung, Jumat (29//2024).
Bambang mengajak seluruh rumah sakit di Kota Bandung untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat, terutama dalam penanganan kasus DBD di Kota Bandung. Bambang juga meminta rumah sakit untuk memperbaharui data pasien DBD secara berkala, sehingga data yang didapat adalah yang terbaru, untuk selanjutnya dilakukan intervensi program penanggulangan yang efektif.
"Sampai dengan minggu ketiga bulan Maret ada penurunan kasus dibanding awal Maret. Mudah-mudahan datanya valid dan realtime, kita bangun sistem informasinya update," katanya.
Bambang mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kota Bandung agar lebih proaktif dan jangan ragu membawa anggota keluarganya yang mengalami gejala DBD ke Puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan hingga saat ini tingkat keterisian rumah sakit mencapai 73,6 persen, dengan beberapa rumah sakit didominasi oleh kasus DBD. Oleh karena itu, kata dia, perlu adanya sinergi antara pemerintah dan rumah sakit agar tidak terjadi lonjakan kasus DBD yang dirawat di rumah sakit.
"Kota Bandung sedang terjadi kenaikan kasus demam berdarah yang cukup signifikan dan ini menjadi beban bagi rumah sakit, karena dari data yang kami dapatkan keterisian tempat tidur di rumah sakit saat ini 73,6 persen, itu cukup tinggi sebetulnya," katanya.