Selasa 13 Aug 2024 14:43 WIB

Dinas KUKM Jabar Buat Ruang Kreatif untuk Tempat UMKM Berbagi Ilmu

Di ruang kreatif untuk UMKM ini banyak fasilitas yang bisa dikembangkan

Red: Arie Lukihardianti
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat, Taufik Garsadi, saat meresmikan tempat kreatif bagi UKM, di Kantor DISKUKM Jalan Soekarno Hatta, Selasa (13/8/2024).
Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat, Taufik Garsadi, saat meresmikan tempat kreatif bagi UKM, di Kantor DISKUKM Jalan Soekarno Hatta, Selasa (13/8/2024).

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Untuk merayakan hari usaha mikro kecil menengah (UMKM) Nasional 2024 ini, Dinas Koperasi dan UKM (DISKUKM) Provinsi Jawa Barat (Jabar) membuka tempat kreatif bagi UKM, di Kantor DISKUKM Jalan Soekarno Hatta, Selasa (13/8/2024).

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat, Taufik Garsadi, ruang kreatif untuk UMKM ini dibuat agar dapat digunakan untuk semua UKM, Jadi, mereka bisa saling bersosialisasi, menambah ilmu, hingga memanfaatkan fasilitas bimbingan DISKUKM Provinsi Jawa Barat dan seluruh partner yang terlibat.

Baca Juga

"Kenapa harus ada ruang publik, agar ada standar karena disini ada informasi bagaimana legalitas, foto produk termasuk konsultan jadi UMKM terbantu untuk akses pasar. Bahkan, ada fasilitasi untuk keuangan. Di sini ada perbankan, Bank Indonesia dan lembaga lainnya," ujar Taufik kepada wartawan.

Taufik menjelasakan, di ruang kreatif untuk UMKM ini banyak fasilitas yang bisa dikembangkan dan dikolaborasikan untuk melengkapi pelayanan ke UMKM. Di antaranya, ada website dengan aplikasi, ada sistem pengawasan koperasi digital dan lainnya.

"Ini juga bagi publik bisa akses bisa ambil data terkait koperasi dan UMKM. Selain itu, ada interaksi juga. Makanya, kenapa dibuat terbuka dan santai," katanya.

Taufik berharap, ruang kreatif ini akan menjadi tempat bagi para UMKM untuk berbagai. Karena, masih banyak kelemahan UMKM. Seperti branding, hanya beberapa UMKM yang kuat dalam melakukan branding produknya. Kelemahan yang kedua, UMKM saat ini jarang yang menjadi entrepreneur jadi hanya ikuti pasar aja. "Misalnya jualan kerupuk ga ada branding dan ga membuat pasar sendiri," katanya.

Terakhir, kata dia, UMKM memiliki kelemahan karena daya saingnya rendah. Mereka, tak memiliki suplai chain. Oleh karena itu, pihaknya harus bangun ekosistem yang tak hanya UMKM sejenis tapi juga saling membantu mengisi dan mendapat manfaat.

"Misalnya ekosistem wisata, destinasi wisata kemudian produknya, brand, komunitas yang masuk di sana termasuk travel. Jadi berbagi dan saling mengisi. Misal produk fashion kesulitan dengan bahan bakunya. Nah di tempat ini bisa kita bangun mitra," paparnya.

Taufik mengatakan, pihaknya pun menyambut baik kerja sama dengan Ninja Xpress yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing UKM melalui penyediaan layanan foto dan video produk di ruangan milik DISKUKM Jabar. Layanan ini, dirancang secara khusus untuk membantu UKM memaksimalkan potensi pemasaran digital mereka. 

"Dengan menggunakan layanan pendukung foto dan video produk Ninja Xpress, UKM akan didukung oleh fotografer dan videografer profesional, Make Up Artist dan model yang berpengalaman," katanya.

Taufik menilai, saat ini UMKM memiliki peran luar biasa karena jadi pendorong utama perekonomian di Indonesia. Yakni, sekitar 95 persen pekerja di Indonesia bekerja di UMKM. Sedangkan di perusahaan besar hanya 4-5 persen. "Jadi daya beli dan kesejahteraan adalah UMKM. Makanya, UMKM harus didorong agar terus berdaya saing," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement