REJABAR.CO.ID, KUNINGAN--Kebakaran kandang ternak kembali terjadi di Kabupaten Kuningan. Setelah kemarin kebakaran menghanguskan kandang dan bebek, kali ini peristiwa serupa menimpa kandang dan kambing.
Kebakaran itu terjadi pada kandang kambing milik warga di Dusun Manis, Desa Bandorasa Kulon, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Selasa (8/10/2024) pukul 23.10 WIB. Akibatnya, kandang seluas 60 meter persegi pun luluh lantak terbakar. Begitu pula 30 ekor kambing yang ada di dalam kandang, mati seluruhnya terpanggang api.
‘’Total kerugian yang dialami pemilik kandang akibat kebakaran itu mencapai Rp 120 juta,’’ ujar Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah, Rabu (9/10/2024).
Andri menjelaskan, peristiwa itu bermula dari pembakaran rumput kering sisa makanan kambing yang dilakukan oleh pemilik kandang, Suki (58). Hal itu biasa dilakukan oleh pemilik kandang usai memberi makan ternak-ternaknya tersebut.
Pemilik kandang kemudian pulang ke rumahnya untuk melakukan Shalat Magrib dan memastikan api sudah padam. Namun, tanpa disadarinya, angin kencang yang berhembus membuat bara api dari sisa pembakaran rumput ternyata masih menyala dan menimbulkan api. ‘’Api kemudian merambat ke bangunan kandang kambing hingga trejadilah kebakaran tersebut,’’ kata Andri.
Kebakaran itu baru diketahui oleh warga yang melintas pada tengah malam, yang melihat kepulan asap tebal dari arah kandang. Hal itu kemudian dilaporkan kepada perangkat desa setempat.
Setelah dicek, ternyata api sedang berkobar membakar kandang. Perangkat desa itu kemudian meminta bantuan warga untuk memadamkan api dan melaporkannya ke Kantor UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Kuningan.
Petugas yang menerima laporan itu segera meluncur ke lokasi dan langsung melakukan pemadaman dan pendinginan, Kebakaran akhirnya berhasil dipadamkan pada Rabu (9/10/2024) pukul 00.30 WIB. ‘’Setelah dilakukan pengumpulan data dan menanyakan saksi-saksi di TKP, penyebab kebakaran diduga dari bara api sisa pembakaran rumput kering yang merembes ke bangunan kandang ditambah angin kencang,’’ kata Andri.
Andri pun mengimbau warga agar mewaspadai setiap potensi terjadinya kebakaran. Selain itu, sebagai antisipasi awal, pemerintahan desawajib membuat proteksi kebakaran di lingkungan permukiman, seperti APAR, tandon air, dan lainnya