Penjelasan Nina Agustina
Terpisah, Nina Agustina pun memberikan penjelasan mengenai peristiwa tersebut. Dia mengatakan, kejadian tersebut bukan yang pertama kali. Di sejumlah lokasi, tiba-tiba ada warga yang melintas di depan kendaraannya yang sedang melaju sambil meneriakkan nomor urut paslon lain. ‘’Ini kayaknya (kejadian) yang keempat ya,’’ ucap Nina, akhir pekan kemarin.
Saat itu, Nina mengaku usai berkegiatan dan hendak mencari masjid untuk sholat Ashar. Dia kemudian melihat ada sejumlah motor berjajar, dengan seragam kaos warna putih. ‘’Yang saya tahu pasti bukan kaos saya. Dan karena memang dari jauh udah kelihatan,’’ kata Nina.
Nina mengaku khawatir warga yang meneriakkan nomor urut paslon lain tersebut tiba-tiba akan menabrakkan diri ke mobilnya. Karena itu, dia memerintahkan mobilnya berhenti. ‘’Saya turun. Ini harus kasih pelajaran. Saya pengen tahu siapa ini. Saya bilang, ini maksudnya apa dua-dua? Emang ada yang kampanye di sini?,’’ kata Nina.
Nina mengatakan, pada warga tersebut ia memang mengaku sebagai anak dari Da’i Bachtiar (mantan kapolri).
‘’Ya memang satu, saya anaknya Da’I Bachtiar. Yang kedua, saya juga bukan orang yang seenaknya. Saya masih Bupati Indramayu. SK saya sampai 2026 masih Bupati Indramayu. Tanggal 25 November saya masuk lagi, kerja lagi menjadi Bupati Indramayu. Sampai nanti pelantikan. Di bulan Februari 2025, Insya Allah,’’ papar Nina.
Nina mengaku bereaksi seperti itu karena tidak mau terjadi hal yang tak diinginkan atau masyarakat terprovokasi. ‘’Dan yang paling mengerikan buat saya adalah apa? Jika mereka (pendukung) dua-dua itu langsung menabrakkan dirinya di mobil saya. Saya bisa diskualifikasi dan saya bisa diperiksa,’’ kata Nina.
Nina pun mempertanyakan sosok dibalik kejadian yang dialaminya. ‘’Siapa yang menunggangi seperti ini? Mohon maaf buat paslon dua, khususnya Lucky Hakim, mantan Wakil Bupati saya. Saya tegas di sini. Saya pernah ajak bicara Anda. Bagaimana untuk pemerintahan ini yuk kita bekerja sama dengan baik. Saya sampaikan begitu. Tapi Anda tidak mau dan Anda bilang bahwa siap untuk berjalan sendiri-sendiri saja. Saya tidak tahu maksud Anda untuk mundur. Jika Anda punya masalah pribadi, ayo sama-sama selesaikan ketemu sama saya,’’ papar Nina.
Terkait kejadian tersebut, Nina mengaku sudah menghubungi kapolres, dandim dan ketua Bawaslu Kabupaten Indramayu. Dia menyerahkan kasus tersebut kepada pihak berwajib dan Bawaslu untuk diproses selanjutnya.
Nina juga mengajak kepada semua pihak untuk menjalani tahapan Pilkada dengan baik. ‘’Yuk kita berdemokrasi yang baik. Untuk kedepannya, monggo silakan rebut hati masyarakat dengan visi misi yang baik. Tidak perlu menjelekkan siapapun,’’ kata Nina.