REJABAR.CO.ID, BANDUNG--Pj Wali Kota Bandung A Koswara meminta agar masyarakat tidak mendirikan bangunan di sempadan sungai di Kota Bandung terlebih saat ini memasuki musim hujan. Ia mengatakan jarak sempadan sungai dengan bangunan minimal tiga meter.
"Sama aturannya, kalau pinggir sungai ada batasan sempadan. Di Kota Bandung rata-rata ada kirmir sempadan tiga meter," ujar Koswara yang akrab disapa Kang Kos saat meninjau lokasi kirmir di Sungai Citepus yang ambruk di Jalan Industri Dalam, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Senin (18/11/2024).
Kang Kos menyebut jarak sempadan sungai dengan bangunan dimanfaatkan untuk evakuasi kebencanaan dan penanganan kirmir. Ia menyebut kirmir yang ambruk di Sungai Citepus akan diperbaiki oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS). "Kirmirnya yang runtuh longsor akan diperbaiki BBWS, jadi ada dana darurat dari BBWS," kata Kang Kos.
Ia menyebut Pemkot Bandung akan melakukan pembersihan material kirmir yang ambruk. Pihaknya juga akan mengidentifikasi titik-titik kirmir yang berpotensi ambruk agar dilakukan mitigasi.
Akibat kirmir yang ambruk di Sungai Citepus, Jalan Industri Dalam, Kang Kos mengatakan 16 kepala keluarga terkena dampak. Sebanyak 12 kepala keluarga telah mengungsi ke keluarga masing-masing dan 4 kepala keluarga tengah disiapkan lokasi pengungsian.
Kang Kos mengatakan, saat pembangunan kirmir oleh BBWS, rumah para warga harus dimundurkan agar potensi bencana dapat diminimalisasi. Pembangunan kirmir ditargetkan selesai bulan ini.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan BBWS akan memperbaiki kirmir yang ambruk. Selain itu rumah yang ikut terdampak harus dimundurkan agar ke depan tidak terdampak.
Pihaknya ke depan akan melakukan penertiban terhadap bangunan yang berada di sempadan sungai. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana. "Ini sudah koordinasi dengan BBWS ini akan ditangani BBWS," kata dia.