Setelah berjalan beberapa tahun, Warkina pun meningkatkan level pengajarannya. Tak hanya Gerakan Sadar Membaca, dia juga mengembangkan Gerakan Ngunduh Literasi.
Dalam Gerakan Ngunduh Literasi, ibu-ibu yang semula diajarinya belajar membaca hingga bisa membaca, kini diajarinya untuk membacakan buku kepada anak mereka masing-masing. Para ibu-ibu itupun diajarkan untuk membacakan buku kepada anak mereka masing-masing dengan penuh kasih sayang. ‘’Jadi misalkan anaknya sambil dipangku. Jadi anak akan menjadi lebih dekat dengan orang tuanya,’’ katanya.
Warkina juga mengembangkan pembelajaran berjenjang. Selain mengajari warga membaca, termasuk anak-anak yang putus sekolah yang belum lancar membaca, dia juga mengajarkan cara meringkas atau meresume sebuah bacaan.
Tak hanya Gerakan Ngunduh Literasi, Warkina saat ini juga mengembangkan dua program lainnya. Yakni, Gerakat Literasi Rakyat dan Gerakan Literasi Dusun.
Dalam Gerakan Literasi Rakyat, Warkina bekerja sama dengan perguruan tinggi di Cirebon. Sasarannya di antaranya adalah para ibu hamil, agar lebih terbuka wawasannya dalam menghadapi kehamilan dan kelahiran serta cara mendidik anak (parenting).
Sedangkan dalam Gerakan Literasi Dusun, kegiatan yang dilakukan adalah berbasis RT. Dalam gerakan tersebut, ketua RT dijadikan ‘duta baca’ bagi lingkungan mereka masing-masing.
Warkina bersyukur, kepeduliannya untuk menngkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat melalui buku kini telah mendapat dukungan yang luas dari berbagai pihak. Guru honorer yang telah lulus tes PPPK pada 2021 itu juga telah mengantongi banyak penghargaan, termasuk dari Pemkab Cirebon maupun Pemprov Jabar.