REJABAR.CO.ID, CIANJUR--Saluran irigasi dan sumber mata air untuk pertanian di Cianjur banyak yang ambles dan hilang terbawa longsor sejak dua bulan terakhir. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur, memprioritaskan perbaikan saluran air dan irigasi rusak akibat bencana alam longsor dan pergerakan tanah yang melanda belasan kecamatan di Cianjur, agar dapat kembali berfungsi secara bertahap.
Menurut Bupati Cianjur Herman Suherman, pihaknya sudah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Cianjur untuk melakukan pendataan dan perbaikan cepat saluran irigasi yang rusak agar aktivitas pertanian tidak terganggu.
"Kami banyak mendapat laporan rusaknya saluran irigasi dan sumber air warga di sejumlah wilayah terdampak bencana termasuk di Kecamatan Takokak, dimana pembangunannya dapat dilakukan dinas terkait di Pemkab Cianjur," ujar Herman, Jumat (3/1/2025).
Menurutnya, banyaknya saluran irigasi dan sumber mata air untuk pertanian yang ambles dan hilang terbawa longsor sejak dua bulan terakhir, membuat pihaknya melakukan prioritas agar petani dapat menyelamatkan tanaman yang masuk dalam proses pemeliharaan. Sehingga, petani di sejumlah wilayah yang kehilangan sumber air untuk pertanian diminta bersabar sambil menunggu perbaikan dan penanganan dari dinas terkait karena terbatasnya anggaran membuat perbaikan dilakukan secara bertahap.
"Pemerintah akan memprioritaskan semua namun secara bertahap karena terbatasnya anggaran serta saluran irigasi ada yang bisa diperbaiki dari APBD Cianjur dan ada yang menjadi tanggungjawab propinsi, namun semua dipastikan akan diperbaiki," katanya.
Sementara pergeseran tanah yang terjadi di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, membuat sumber air dan irigasi warga hilang akibat pergerakan tanah dan rusak parah terbawa longsor, sehingga air tidak lagi mengalir ke perkampungan dan sawah warga.
Kepala Desa Waringinsari, Nadir Muharam Abdurahman, mengatakan tercatat lebih dari dua titik saluran air dan irigasi rusak seperti Leuwi Rakit dan Leuwi Badak yang perbaikan-nya kewenangan Pemkab Cianjur, sehingga sudah dilaporkan. Namun tidak kunjung mendapat jawaban, sehingga hampir tiga pekan warga melakukan kerja bakti memperbaiki saluran dengan harapan dapat dibantu dinas terkait, agar warga mendapat sumber air terutama untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian.
"Kami sudah melaporkan ke BPBD dan PUTR Cianjur yang membidangi pengairan, tapi hari ini jawaban dari BPBD masa tanggap darurat sudah selesai sehingga dari BPBD tidak dapat memberikan kepastian kapan akan diperbaiki," katanya.
Pihaknya berharap dinas terkait segera turun tangan agar sumber air dan irigasi warga dapat kembali tersambung hingga ke perkampungan karena saat ini warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk rumah tangga dan mengairi sawah.