REJABAR.CO.ID, CIREBON--Kabupaten Cirebon mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto, melalui penanaman jagung serentak. Untuk itu, Pemkab Cirebon menargetkan pemanfaatan lahan-lahan tidur yang belum optimal.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengatakan, untuk penanaman jagung, kebutuhan benih jagung diperkirakan mencapai 6,3 ton. Jumlah itu untuk 412 desa di Kabupaten Cirebon. Wahyu menyampaikan, pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan benih jagung itu kepada Kementerian Pertanian.
“Kami juga berencana memanfaatkan benih berkualitas seperti Bayangkara untuk meningkatkan produktivitas. Jika rata-rata hasil pipil saat ini 5,7 ton per hektare, maka penggunaan benih unggul bisa mendongkrak hasil hingga 12 ton per hektare,” katanya.
Dengan asumsi hasil 5,7 ton per hektare, maka penanaman jagung di Kabupaten Cirebon diproyeksikan menghasilkan lebih dari 1.300 ton jagung pipil dalam satu musim. Angka itu akan terus meningkat seiring perluasan lahan dan penggunaan benih unggul.
"Langkah ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan lokal, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan pada kebutuhan pangan nasional," kata Wahyu.
Tidak hanya fokus pada penanaman, Pemda Cirebon juga telah berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan hasil panen terserap dengan baik. “Bulog siap menampung hasil panen petani, sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga Jawa Barat dan nasional,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menegaskan, pihaknya bersama Forkopimda, Dinas Pertanian, kelompok tani, dan elemen masyarakat menyiapkan 302,5 hektare untuk penanaman jagung. “Termasuk jagung pipil seluas 105 hektare,” katanya.
Polresta Cirebon juga memanfaatkan lahan Yayasan Persiapan Generasi Baru (YPGB) seluas lima hektare sebagai lokasi percontohan. “Dari total lahan YPGB, sebanyak 1,2 hektare sudah ditanami. Kami berharap kegiatan ini mendorong pemanfaatan lahan tidur lainnya untuk meningkatkan ketahanan pangan,” katanya.