Selasa 22 Jul 2025 18:44 WIB

Pocari Sweat Run 2025 di Kota Bandung Diwarnai Bagi-Bagi Bir, Farhan Ngaku tak Tahu

Sekelompok orang membagi-bagikan bir kepada para pelari.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Pocari Sweat Run (ilustrasi)
Foto: pocarisweatrun.com
Pocari Sweat Run (ilustrasi)

REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Aksi bagi-bagi bir pada ajang lari Pocari Sweat Run Indonesia bersama komunitas free runners Bandung tanggal 19 hingga 20 Juli kemarin di Kota Bandung menuai kecaman dari masyarakat. Salah satu influencer Aishamaharani yang fokus pada isu halal membagikan aksi bagi bagi bir tersebut di laman instagramnya.

Dalam foto yang dipostingnya, terdapat sejumlah orang yang membagi-bagikan bir tersebut. Bahkan, terdapat tulisan yaitu Hurry Up dengan gambar bir The Beers Getting Warm! Beberapa video memperlihatkan pelari tengah meminum bir.

Aksi tersebut dinilai melanggar dengan peraturan daerah sebab dibagi-bagikan bukan pada tempatnya. Apalagi, Kota Bandung tengah gencar merazia peredaran minuman beralkohol di sejumlah tempat.

Wali Kota Bandung M Farhan mengaku tidak tahu jika yang dibagi-bagikan itu adalah bir. Alasannya Pemkot Bandung sibuk mengurusi dampak kemacetan akibat acara tersebut.

"Ya saya lihat tidak ada dampak apa-apa sih dan kita juga nggak tahu bahwa itu bir, dah lieur (pusing). Saya lebih ngurusin macet. Cuma ada satu titik. Tapi nanti kita lihat lah kan," kata Farhan di Balai Kota, Selasa (22/7/2025).

Meski begitu, menurut Farhan, komunitas yang membagi-bagikan bir tersebut telah mendapatkan sanksi sosial. Pemerintah sendiri tidak dapat menegur langsung terhadap mereka.

"Komunitas tersebut memang tidak bisa kemudian ditegur langsung oleh pemerintah tetapi kalau saya perhatikan di sosial media tampaknya mereka sudah terkena ada terkena sanksi sosial, jadi kalau urusan komunitas selesaikan secara komunitas, tapi kan kalau kita lihat dampaknya gak ada terjaga dengan baik dan itu kan baru viralnya 2 hari setelah acara," kata dia.

Ia mengaku akan segera berkoordinasi dengan komunitas tersebut. Pekan depan, Farhan mengaku akan mengevaluasi hal tersebut.

Dia juga tidak menduga pukul 04.30 WIB di Jalan Ahmad Yani sudah dipenuhi masyarakat. "Gak pernah nyangka aja, gak pernah nyangka aja Ahmad Yani di Cicadas pukul 04.30 penuh nah itu yang mesti kita evaluasi," kata dia. Ia mengaku akan segera mencari cara mengatasi hal tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement