Selasa 25 Feb 2025 21:46 WIB

Cuaca Panas tak Ada Hujan, Ratusan Rumah di Pinggir Sungai Cimanuk Kebanjiran

Sungai Cimanuk sering meluap beberapa tahun terakhir ini.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Banjir mneggenangi jalan provinsi penghubung Cirebon-Indramayu
Foto: Dok Republika
Banjir mneggenangi jalan provinsi penghubung Cirebon-Indramayu

REJABAR.CO.ID,  INDRAMAYU -- Seratusan rumah warga di Blok Bondol, Desa Brondong,  Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, kebanjiran, Selasa (25/2/2025). Padahal, kondisi cuaca di wilayah tersebut cukup panas dan tidak ada hujan.

Banjir itu terjadi akibat luapan Sungai Cimanuk. Hal tersebut menjadi risiko yang harus ditanggung oleh warga di desa tersebut jika wilayah hulu sungai mengalami peningkatan debit air. “Gak ada hujan, Banjir ini akibat luapan sungai (Cimanuk),” ujar seorang warga setempat, Kartem (43).

Baca Juga

Banjir menggenangi rumah-rumah warga di Blok Bondol dengan ketinggian bervariasi hingga sepaha orang dewasa atau sekitar 60 sentimeter. Meski demikian, banjir tak sampai merendam ruas jalan di desa setempat.

Kartem mengatakan, Sungai Cimanuk memang kerap meluap beberapa tahun terakhir ini. Dampaknya, rumah-rumah warga yang terletak di bantaran sungai pun tak luput dari genangan banjir yang disertai dengan lumpur sungai. “Banjir terakhir dua hari yang lalu, terus surut. Hari ini banjir lagi. Capek beres-beresnya,” keluh Kartem.

Kartem menjelaskan, harus selalu siaga mengangkat perabot rumahnya ke tempat yang lebih tinggi saat banjir mulai datang. Setelah banjir surut, ia harus membereskan kembali perabot tersebut. “Belum lagi harus bersih-bersihnya, ngepel, karena kan airnya kotor,” katanya.

Kartem berharap, pemerintah bisa memberikan solusi untuk mencegah agar banjir tidak terjadi lagi di desanya. Seperti misalnya dengan melakukan pengerukan sungai agar bisa menampung debit air yang lebih tinggi dan tidak cepat meluap.

Seperti diketahui, banjir yang melanda Desa Brondong sebelumnya terjadi pada Sabtu (22/2/2025). Saat itu, banjir juga menggenangi Desa Pagirikan, yang berdekatan dengan desa tersebut. Tercatat ada 450 rumah di dua desa tersebut yang terendam banjir.

BPBD Kabupaten Indramayu saat itu langsung berkoordinasi dengan BBWS Cimanuk-Cisanggarung untuk menurunkan debit air yang digelontorkan ke wilayah Kabupaten Indramayu. Pasalnya, banjir disebabkan oleh meluapnya sungai Cimanuk yang berhulu di daerah lain. “Saat itu debit air Sungai Cimanuk memang sedang meningkat sehingga meluap,” kata Plt Kalak BPBD Indramayu, Sutrisno

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement