Jumat 24 Jan 2025 18:24 WIB

Tak Ada Hujan, Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Indramayu

Banjir akibat luapan sungai Cimanuk sudah empat kali terjadi

Rep: Lilis Sri Handayani / Red: Arie Lukihardianti
Banjir akibat luapan sungai Cimanuk menggenangi wilayah Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jumat (24/1/2025).
Foto: Lilis Sri Handayani
Banjir akibat luapan sungai Cimanuk menggenangi wilayah Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jumat (24/1/2025).

REJABAR.CO.ID,  INDRAMAYU-- Banjir merendam sejumlah wilayah yang terletak di pinggir daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk di Kabupaten Indramayu, Jumat (24/1/2025). Banjir terjadi secara tiba-tiba meski cuaca panas dan tak ada hujan.

Salah satu wilayah yang terendam banjir adalah Kecamatan Pasekan. Sudah lebih dari delapan  jam, banjir masih menggenangi wilayah tersebut. Ketinggian air yang menggenangi wilayah itu  bervariasi, mulai dari 30 centimeter hingga satu meter.

Baca Juga

Seperti yang terjadi di Desa Brondong, Kecamatan Pasekan, ketinggian banjirnya mencapai hingga satu meter. Salah seorang warga Desa Brondong, Raniah, mengatakan, air banjir datang dari sungai Cimanuk yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Dia mengatakan, sejak kemarin hingga hari ini cuaca di daerahnya tidak hujan.

"Banjir mulai datang sekitar pukul 07.00 WIB. Sampai sekarang belum surut,” kata Raniah, saat ditemui di kediamannya, Jumat (24/1/2025) siang.

Raniah mengatakan, dalam sepekan terakhir, banjir akibat luapan sungai Cimanuk sudah empat kali melanda lingkungan tempat tinggalnya. Namun, banjir hari ini merupakan yang terparah dibandingkan banjir sebelumnya. "Di sini gak ada hujan. Air banjirnya dari sungai Cimanuk yang meluap karena dapat kiriman dari wilayah hulu. Jadi ini tuh banjir kiriman,” katanya.

Raniah mengaku aktivitasnya sangat terganggu akibat banjir yang datang berulang kali. Meski demikian, ia tetap bersyukur karena masih sempat menyeamatkan barang dan perabot rumah yang berharga ke tempat yang lebih tnggi.

"Ketinggian airnya sekitar satu meter. Kalau di dalam rumah saya ketinggian airnya selutut orang dewasa. Alhamdulillah barang-barang masih bisa diselamatkan," katanya.

Tak hanya merendam rumah, banjir juga menggenangi jalan utama penghubung antarkecamatan di wilayah tersebut. Akibatnya, mobilitas warga menjadi terhambat.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement