Ahad 09 Mar 2025 13:39 WIB

Akses Jalan Dayeuhkolot- Baleendah Bandung Terputus Akibat Terendam Banjir

Para pemuda setempat membuka jasa layanan perahu bagi masyarakat yang ingin melintas

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Akses Jalan Bojongsoang menuju Baleendah dan sebaliknya terendam banjir, Ahad (9/3/2025).
Foto: M Fauzi Ridwan.
Akses Jalan Bojongsoang menuju Baleendah dan sebaliknya terendam banjir, Ahad (9/3/2025).

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG-- Akses jalan Dayeuhkolot- Baleendah, Kabupaten Bandung terendam banjir akibat luapan air Sungai Citarum, Ahad (9/3/2025). Kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat melintasi jalur tersebut.

Pantauan, kendaraan roda dua dan roda empat sudah tidak bisa melintasi jalan di Jalan Moch Toha, depan Metro Garmen. Sebab ketinggian air banjir yang tinggi.

Baca Juga

Selanjutnya, banjir pun merendam Jalan Dayeuhkolot- Baleendah tepatnya di depan Masjid AS Shofia hingga sebelum Jembatan Citarum. Ribuan pemukiman warga dan ruko-ruko pedagang pun terendam banjir hingga tidak ada aktivitas jual beli.

Masyarakat yang ingin melintasi Jalan Dayeuhkolot-Baleendah yang terendam banjir terpaksa berjalan kaki dengan ketinggian air mencapai perut orang dewasa. Sedangkan beberapa orang lainnya memilih menggunakan perahu.

Para pemuda setempat membuka jasa layanan perahu bagi masyarakat yang ingin melintasi jalan tersebut. Masyarakat yang naik perahu dipatok harga Rp 10 ribu untuk sekali melintasi jalan yang banjir.

Selain itu, terdapat pula masyarakat yang memanfaatkan delman untuk melintasi area jalan yang terendam banjir. Sementara itu, di Jalan Bojongsoang-Baleendah, kendaraan roda dua dan roda empat pun sulit untuk melintasi jalan yang terendam banjir.

Mereka yang memaksakan menerobos banjir harus menerima sepeda motornya mogok. Selain itu, terdapat warga yang berjalan kaki untuk melintas. Banjir yang terjadi berlangsung sejak Jumat (7/3/2025) dan diprediksi berlangsung beberapa hari ke depan.

Sebab saat ini, hujan deras masih turun di sejumlah wilayah di Jawa Barat. Bahkan BMKG pun memprediksi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi.

Salah seorang warga Mila mengatakan banjir terjadi sejak Jumat (7/3/2025) hingga saat ini. Ketinggian air banjir terus naik secara bertahap hingga akhirnya mencapai pinggang orang dewasa. Ia pun memilih untuk mengungsi ke rumah kakaknya di Cikarees, Baleendah yang tidak terendam banjir. Mila mengaku seluruh barang-barang berharga seperti kulkas, mesin cuci dan lainnya terendam banjir dan tidak tersisa.

"Hari Jumat banjirnya kecil sekarang sampai pinggang, barang-barang tenggelam semua kulkas, mesin cuci," kata dia.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement