Rabu 23 Apr 2025 14:34 WIB

Bio Farma Gandeng Dinkes Sulawesi Tengah Perkenalkan Skrining Kanker Serviks Tanpa Malu

Alat deteksi skrining kanker serviks dirancang dengan tingkat akurasi tinggi

Red: Arie Lukihardianti
Seminar Nasional Pencegahan Kanker Serviks
Foto: Dok Polres Indramayu
Seminar Nasional Pencegahan Kanker Serviks

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--PT Bio Farma berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Seminar Nasional Pencegahan Kanker Serviks, belum lama ini. Menurut Kepala Departemen Pemasaran Geografis Bio Farma, Dimas Dwi Auditya, Bio Farma berkomitmen untuk bersama-sama menghentikan penyebaran kanker serviks melalui produk skrining dan vaksinasi.   

“Berdasarkan data WHO tahun 2020 terdapat lebih dari 600 ribu kasus kanker serviks dengan angka kematian mencapai 300 ribu jiwa. Di Indonesia, kanker serviks menjadi kanker terbanyak kedua setelah kanker payudara, dengan rata-rata 89 kasus baru setiap hari dan dua kematian perempuan akibat kanker serviks setiap harinya,” ujar Dimas dalam keterangan resminya, Rabu (23/4/2024).

Baca Juga

Dimas mengatakan, kanker serviks sering disebut sebagai silent killer karena virus penyebabnya bisa berkembang tanpa gejala hingga 5 sampai 10 tahun sebelum terdeteksi sebagai kanker. "Sebagai perusahaan life science berskala global. Bio Farma berkomitmen untuk mendukung program Kementerian Kesehatan, khususnya Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Kanker Serviks,” katanya.

Salah satu bentuk kontribusi Bio Farma adalah pengembangan alat skrining inovatif untuk mendeteksi virus penyebab kanker serviks yang diperkenalkan lebih lanjut dalam sesi khusus pada seminar tersebut. Menurut Dimas, alat deteksi tersebut dirancang dengan tingkat akurasi tinggi, aman, serta memiliki kandungan lokal yang besar. "Produk ini diharapkan mampu menjadi solusi tepat dalam menekan penyebaran kanker serviks, termasuk di wilayah Sulawesi Tengah," katanya.

“Kami sangat menghargai kolaborasi yang terjalin hari ini. Semoga ini menjadi fondasi kuat bagi sinergi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan seluruh elemen masyarakat dalam mendukung upaya eliminasi kanker serviks di Indonesia,” imbuhnya.

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido mengatakan, deteksi kanker mulut rahim semakin canggih berkat inovasi alat skrining sampel urin dari Bio Farma. Melalui kegiatan ini, ibu - ibu bisa tahu sebelum stadium lanjut. Kanker serviks sebenarnya dapat dicegah lewat pemberian vaksin HPV dan skrining rutin tetapi sangat disayangkan, kebanyakan perempuan masih takut dan malu memeriksakan diri.

"Oleh karenanya melalui kegiatan penyuluhan dan seminar kanker serviks diharapkan dapat membangun pengetahuan dan kesadaran kolektif akan penyakit mematikan kanker serviks,” kata Reny seraya mengatakan kegiatan yang dilaksanakan di Kota Palu ini juga sekaligus dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-61 Provinsi Sulawesi Tengah.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sulawesi Tengah, Sry Nirwanti Bahasoan mengatakan bahwa semua perempuan memiliki risiko terkena kanker serviks dan penyakit ini menjadi salah satu pembunuh utama perempuan di Indonesia.

"Kanker serviks menempati posisi kedua yang paling banyak menyerang perempuan setelah kanker payudara. Sebanyak 70 persen kanker serviks ini baru diketahui setelah stadium lanjut. Dua perempuan di Indonesia meninggal dalam setiap satu jam yang diakibatkan oleh penyakit ini, dan hanya lima persen perempuan yang melakukan skrining rutin untuk kanker serviks,” papar Sry.

Menurut Sry, penyebab utama kanker serviks ini disebabkan oleh virus Human papillomavirus (HPV). Kanker serviks dikenal juga sebagai the silent killer karena membutuhkan waktu lama untuk menyadari bahwa virus ini berkembang di tubuh manusia, yakni kurang lebih 5-10 tahun.

Pada kegiatan tersebu, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido dan Ketua TP-PKK Sulawesi Tengah, Sry Nirwanti Bahasoan dinobatkan oleh Bio Farma sebagai Bunda Peduli Kanker Serviks. Selain seminar nasional, juga dilaksanakan pemberian vaksin influenza kepada 250 peserta.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement