Ahad 11 May 2025 15:10 WIB

Viral Bus Terobos Jalan Terlarang di Lembang hingga Tersangkut Kabel Udara

Terlihat bus berukuran besar terpaksa berhenti di jalan dengan kontur menanjak

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Sebuah Bus Pariwisata Tersangkut Kabel Udara di Jalan Kolonel Masturi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Jalan Itu Dilarang untuk Dilewati Kendaraan Besar.
Foto: Tangkapan layar
Sebuah Bus Pariwisata Tersangkut Kabel Udara di Jalan Kolonel Masturi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Jalan Itu Dilarang untuk Dilewati Kendaraan Besar.

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG BARAT -- Sebuah video yang menampilkan bus pariwisata tersangkut kabel udara saat melintas di Jalan Kolonel Masturi, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat viral di media sosial.

Berdasarkan video yang beredar, terlihat bus berukuran besar itu terpaksa berhenti di jalan yang memiliki kontur menanjak itu karena terhalang kabel fiber optik. Sedangkan sejumlah orang tengah berusaha menyingkirkan kabel itu agar bus bisa kembali berjalan. Jalan Kolonel Masturi diketahui masuk kawasan terlarang untuk dilewati kendaraan besar termasuk bus.

Baca Juga

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB Fuzan Azima mengatakan, larangan melintas di Jalan Kolonel Masturi untuk bus besar terpasang di Simpang Beatrix Lembang, Simpang Ledeng Bandung, dan Simpang Kolonel Masturi Cimahi.

"Kalau melihat kondisi dan keselamatan, ya bus dan truk besar itu dilarang masuk sesuai rambu yang ada. Cuma kan kendaraan wisata memaksa, akhirnya jadi saling menyalahkan, seolah-olah tidak dilarang," ujar Fauzan saat dikonfirmasi, Ahad (11/5).

Menurut Fauzan, pihaknya sedang mengkaji rencana pemasangan portal batas ketinggian di akses masuk menuju Jalan Kolonel Masturi. Saat ini opsi pemasangan portal pembatas ketinggian itu masih dalam tahap pembahasan di forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

"Masih dibahas, memang memungkinkan dipasang. Tapi kan ada prosesnya, apalagi status jalannya itu punya provinsi," katanya.

Saat ini, pihaknya juga menunggu hasil kajian dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat yang sedang melakukan proses penilaian untuk menaikkan kelas jalan tersebut. "Sekarang kan kelas jalannya, untuk sekarang kelas jalannya masih kelas 3. Jadi apakah bisa dinaikkan nunggu kajian Dinas PU provinsi. Serba salah, ini kan jadi akses wisata, tapi secara keamanan juga rawan," kata Fauzan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement