Sabtu 14 Jun 2025 21:46 WIB

Cerita Guru SLB Jemput Bola Siswa Difabel di Pelosok Bandung Barat

Mayoritas siswa difabel di sekolah tersebut berlatar belakang keluarga tidak mampu.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi SLB.
Foto: Republika.co.id
Ilustrasi SLB.

REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Reni adalah satu dari sedikit guru SLB di Indonesia. Guru dari SLB Budi Mulya, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat bahkan rela 'jemput bola' demi mengajarkan anak didiknya di pelosok desa.

Reni bercerita tentang perjuangannya mendidik siswa difabel di sekolahnya. Ia menyebut mayoritas siswa difabel di sekolah tersebut berlatar belakang keluarga tidak mampu.

Karena itu banyak siswa yang kesulitan untuk berangkat ke sekolah seperti mereka yang berasal dari pelosok Kecamatan Gununghalu. Sebab, jarak yang jauh membuat mereka harus merogoh kocek yang dalam.

Dengan kondisi itu, ia menyebut para guru menjemput bola dengan mendatangi para siswa di rumah dan melaksanakan kegiatan belajar. Selain itu, dalam sepekan siswa belajar di sekolah hanya tiga hari.

"(Tantangannya) jarak saja sih, karena masih ada orang tua siswanya tidak mampu, jadi dalam satu pekan itu ada yang cuma hadir tiga hari saja," ucap dia ditemui di acara bakti sosial yang diselenggarakan Petrus Adam Santosa pemilik Javaretro di rumah Bhineka, Jalan Hercules, Kota Bandung, Sabtu (14/6/2025).

Di tempatnya mengajar, Reni menyebut terdapat SLB jenjang TK, SD, SMP dan SMA dengan total siswa mencapai 99 orang. Mereka siswa difabel dengan kondisi mengalami tunagrahita, tunadaksa dan tunanetra.

Meski siswa dengan keterbatasannya, ia mengatakan semangat siswa untuk belajar sangat tinggi. Ia menyebut banyak siswa yang tetap ingin belajar meski tengah libur dan ingin berlama-lama di sekolah.

"Semangatnya tinggi, libur sehari juga ada yang telepon ingin sekolah, kalau pulang jam 10.00 WIB, mereka masih bertahan di sekolah nanti saja pulangnya jam 12.00 WIB," kata Reni.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement