Senin 23 Jun 2025 11:13 WIB

Gelar Mini Expo Jaya, Prodi Akuntasi Unisba Hadirkan Berbagai Inovasi Produk Berkelanjutan

Ada stand tas yang memanfaatkan sisa limbah fashion

Red: Arie Lukihardianti
Panitia Mini Expo Jaya Prodi Akuntansi Unisba
Foto: Dok Republika
Panitia Mini Expo Jaya Prodi Akuntansi Unisba

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Untuk ketiga kalinya, Program Studi (Prodi) Akuntansi FEB Unisba menggelar Mini Expo Jaya. Yakni, sebagai puncak selebrasi akademik dari mata kuliah Kewirausahaan dan Bisnis Digital. Sekaligus, ajang pembuktian bahwa ide-ide baik yang tumbuh dari ruang belajar dapat menyentuh masyarakat secara nyata. Tahun ini, Mini Expo Jaya mengangkat tema “Cipta Bestari, Langkah Lestari, Karsa Kolaboratif untuk Usaha Berkelanjutan” yang dilaksanakan di Aula Utama Unisba, belum lama ini.

Tema ini, mencerminkan kesinambungan nilai yang telah dirintis sejak awal. Yakni, bahwa setiap ide cemerlang (cipta bestari) harus dijalankan dengan komitmen keberlanjutan (langkah lestari) dan semangat gotong royong (karsa kolaboratif).

Baca Juga

Dosen Prodi Akuntansi FEB Unisba, Asri Suangga, menyampaikan rasa bangganya atas karya-karya mahasiswa yang ditampilkan dalam Mini Expo Jaya. Menurutnya, banyak ide bisnis yang tidak hanya kreatif dan inovatif, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi serta tetap memperhatikan aspek keberlanjutan. "Saya pikir, pentingnya dukungan dan pendampingan yang konsisten agar karya-karya mahasiswa ini dapat terus dikembangkan dan menjadi bagian dari industri kreatif nasional," ujar Asri, Senin (23/6/2024).

Menurutnya, dari presentasi ide, talkshow lintas generasi, hingga keterlibatan pelaku usaha lokal dan siswa SMA, semua menjadi bagian dari ekosistem kewirausahaan yang saling menguatkan. "Karena di Akuntansi Unisba, kami selalu meyakini bahwa ide besar harus divalidasi, dan ide baik harus dirayakan—karena sejatinya, wirausaha yang lestari adalah yang tumbuh dari nilai dan dilanjutkan dengan aksi bersama," katanya.

Mini Expo Jaya pun, kata dia, tidak hanya menjadi ruang pamer bagi mahasiswa untuk menunjukkan hasil dari mata kuliah kewirausahaan dan digital bisnis. Tapi juga, Mini Expo Jaya adalah ruang publik untuk memvalidasi ide besar dan merayakan ide baik. Di sinilah mahasiswa bertemu dengan pengusaha mikro, founder startup, calon mitra, akademisi, dan masyarakat umum. Serta, saling bertukar ide, memberi inspirasi, dan menguatkan satu sama lain dalam ekosistem yang sehat dan etis.

Keberagaman stand yang ditampilkan tahun ini memperlihatkan luasnya cakupan ide yang digagas. Dari kategori produk dan jasa, hadir berbagai inovasi unik seperti jasa titip dan antar barang untuk kostan, hingga jasa “suruh” untuk layanan membersihkan kamar kost secara on demand. Di sisi industri kreatif, mahasiswa menampilkan boardgame dan cardgame bertema budaya Nusantara, seperti permainan berbasis karakter Barong dan profesi asli Indonesia. Ada pula stand dari brand tas yang memanfaatkan sisa limbah fashion, fashion berbasis intellectual property karakter folklore Indonesia, serta aksesori dari plastik daur ulang yang tampil estetis.

Tak ketinggalan, inovasi berbasis wellness dan keberlanjutan pun turut tampil, seperti bantal aromaterapi berbahan rempah lokal, produk kecantikan dari ekstrak kopi petani lokal, serta sabun berbahan dasar ampas kopi yang memadukan konsep zero waste dan nilai tambah bagi komunitas. Setiap stand tak hanya menjual produk, tetapi menyampaikan cerita, nilai, dan semangat kewirausahaan yang berakar pada kebermanfaatan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kekhasan dari Mini Expo Jaya adalah adanya sesi lightning session, yaitu pemaparan ide besar secara cepat oleh pemateri-pemateri hebat dengan nilai kebaikan dan kebermanfaatan. Pada tahun 2025 ini Mini Expo Jaya menghadirkan tiga gagasan besar dari pemateri lintas bidang yang sama-sama menebar nilai kebaikan dan kebermanfaatan. M Gumilang (Food Bank Bandung) mengangkat solusi kelaparan melalui distribusi makanan surplus berbasis kolaborasi dan kesadaran pangan. Kemudian, Annisa Wibi (Co-Founder dan CFO MYCL) menghadirkan terobosan bahan kulit alternatif dari jamur mycelium yang ramah lingkungan dan sudah tampil di panggung global.

Sementara Ayu Budiyanti (Co-Founder dan CMO Rahsa Nusantara) memperlihatkan bagaimana kearifan lokal dan rempah Indonesia dapat dikemas secara modern untuk gaya hidup sehat sekaligus memberdayakan komunitas. Tiga cerita, satu semangat: inovasi harus berpihak pada manusia dan bumi.

Selain kehadiran pemateri inspiratif dalam sesi Lightning Session, acara Mini Expo Jaya 2025 juga menjadi semakin menarik dengan partisipasi dari dua SMA unggulan di Kota Bandung: SMAN 1 Bandung dan SMA PGII 1 Bandung. Kehadiran mereka merupakan kelanjutan dari pra-acara “Main Bermain Sebelum Mini Expo Jaya”, sebuah program workshop bisnis berkelanjutan yang dikemas dalam konsep IdeaLab dan sebelumnya diselenggarakan langsung di sekolah masing-masing.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement