Sabtu 28 Jun 2025 21:14 WIB

Cerita 13 Ibu di Bandung Belasan Tahun Budidaya Sorgum Alternatif Pengganti Nasi Kaya Nutrisi

Di Jabar sorgum mulai dibudidaya sejak tahun 1965 dengan nama berbeda di tiap wilayah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Produk olahan sorgum seperti sistik, kue dan lainnya diproduksi oleh ibu-ibu kelompok tani di Desa Bojongmanggu, Pameungpeuk, Kabupaten Bandung. Sorgum dapat menjadi alternatif pengganti nasi dan lainnya karena kaya nutrisi.
Foto: M Fauzi Ridwan/ Republika
Produk olahan sorgum seperti sistik, kue dan lainnya diproduksi oleh ibu-ibu kelompok tani di Desa Bojongmanggu, Pameungpeuk, Kabupaten Bandung. Sorgum dapat menjadi alternatif pengganti nasi dan lainnya karena kaya nutrisi.

REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Tiga belas ibu yang tergabung di dalam kelompok wanita tani Bojongmanggu, Pamengpeuk, Kabupaten Bandung sejak belasan tahun lalu mulai membudidayakan tanaman sorgum. Awal mula budidaya sorgum di sana dilakukan H Supardi yang dikenal sebagai Abah Sorgum tahun 1999.

Neneng Suprianingsih salah seorang pembudidaya sorgum mengatakan sorgum yang berasal dari Afrika ini dapat ditanam dan tumbuh di berbagai area mana saja di Indonesia termasuk di Desa Bojongmanggu, Pameungpeuk, Kabupaten Bandung. Di Jawa Barat sendiri, ia menyebut sorgum mulai dibudidaya sejak tahun 1965 dengan nama berbeda di tiap wilayah.

Di Kampung Bojongmanggu, ia mengatakan terdapat sejumlah lahan yang dimanfaatkan untuk budidaya sorgum. Tiap ibu-ibu di kelompok tani diberikan tugas untuk mengolah sorgum yang telah dipanen.

Neneng menyebut produk-produk olahan sorgum telah dipasarkan ke berbagai wilayah mulai dari Depok, Bekasi, Tangerang, Jakarta hingga Denpasar. Ia mengungkapkan sorgum merupakan makanan yang kaya akan gizi serta memiliki serat tinggi serta bebas gluten. Bahkan sorgum dapat dikonsumsi menggantikan gandum dan nasi.

"Ingin sehat, tidak diabetes dan mencegah kanker disarankan mengkonsumsi ini (sorgum)," ucap dia, Sabtu (28/6/2025).

Neneng mengatakan serat dan nutrisi dalam sorgum memiliki fungsi untuk mencegah penyakit di tubuh. Ia melanjutkan promosi sorgum menjadi panganan alternatif pengganti nasi dan gandum relatif penuh tantangan di masyarakat.

Sebab, ia menuturkan masyarakat sudah terbiasa mengkonsumsi nasi. Namun begitu, dengan kecanggihan teknologi dan media sosial membuat promosi terus digencarkan menyasar generasi milenial dan Z.

Pihaknya juga bekerja sama dengan Telkom University untuk membuat kemasan produk lebih disukai pasar dan menyiapkan platform yang dapat dimanfaatkan promosi sorgum. Mahasiswa Fakultas Rekayasa Industri Telkom University Salma mengatakan pihaknya tengah mengembangkan start up Sorgumollogy aplikasi untuk mempromosikan dan memasarkan produk Sorgum. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan kelompok tani untuk mengembangkan sorgum dari sisi produk.

"Kami memfasilitasi kelompok tani Sorgum untuk mengembangkan produknya lebih maju, mulai dari mengembangkan kemasan, logo dan pemasaran lainnya," kata dia.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement