REJABAR.CO.ID, SUMEDANG -- Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Kabupaten Sumedang menggelar Aksi Solidaritas dan Doa Bersama bertajuk “From Sumedang, We Stand for Palestine”, Sabtu (19/7/2025) mendatang.
Momentum ini menjadi penegasan sikap politik dan kemanusiaan PKB terhadap tragedi yang tengah berlangsung di Palestina.
Kegiatan akan diawali dengan Pawai Obor Solidaritas dari Pasar Sumedang Kota pada pukul 18.30 WIB (ba’da Maghrib), dan dilanjutkan dengan Mimbar Orasi serta Doa Bersama di Halaman Gedung Negara, Alun-Alun Sumedang, mulai pukul 19.30 WIB.
Ketua DPC PKB Sumedang, Taufik Nurrohim, menyampaikan, kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk konkret dari semangat keumatan dan kebangsaan PKB yang lahir dari rahim pesantren.
“Membela Palestina bukan hanya tentang konflik luar negeri. Ini tentang keberpihakan kepada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Dari kota kecil seperti Sumedang, kami ingin menyuarakan bahwa dunia tidak boleh diam terhadap penindasan,” ujar Taufik dalam keterangannya, Kamis (17/7/2025).
Ia menegaskan, politik seharusnya tidak semata-mata bicara kekuasaan, tetapi juga harus menjadi alat perjuangan melawan ketidakadilan global. Aksi ini, lanjutnya, menjadi wahana membangun kesadaran kolektif masyarakat bahwa politik juga bisa menghidupkan solidaritas lintas batas.
Kegiatan ini pun dirancang inklusif, melibatkan berbagai unsur masyarakat: pesantren, tokoh agama, budayawan, pemuda, perempuan, hingga seniman.
Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir dan menyampaikan orasi kebangsaan, di antaranya KH Maman Imanul Haq (Anggota DPR RI), KH Muhsin BZ, KH Idad Isti’dad (Ketua PCNU Sumedang), hingga tokoh lintas organisasi keagamaan dan kebudayaan lokal lainnya.
Tak hanya orasi, rangkaian kegiatan akan dimeriahkan berbagai pertunjukan seni dan ekspresi spiritual. Mulai dari aksi teatrikal oleh Teater Karoehoen Sumedang, pembacaan puisi kemanusiaan oleh Dede Raymond, hingga stand up comedy reflektif bertema “Palestina, Manusia, dan Kita” oleh Ayye.
“Kami ingin menunjukkan, dari Sumedang pun suara kemanusiaan bisa menggema. Ini bukan urusan elite atau ibu kota. Ini tentang nurani rakyat biasa yang tersentuh oleh penderitaan sesama,” tegas Taufik.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda dan kalangan santri, untuk hadir dan bersama-sama menyalakan obor solidaritas sebagai simbol harapan.
“Mari kita bersatu dalam cahaya dan doa. Untuk Palestina. Untuk kemanusiaan. Untuk masa depan dunia yang lebih adil dan bermartabat.”
Dengan tema “From Sumedang, We Stand for Palestine”, kegiatan ini diharapkan menjadi kontribusi nyata masyarakat Sumedang dalam perjuangan global menegakkan keadilan dan hak asasi manusia, sekaligus menegaskan jati diri PKB sebagai partai yang berakar dari nilai keagamaan dan kebangsaan yang berpihak pada kaum tertindas.