Kamis 17 Jul 2025 08:06 WIB

Cirebon Bakal Miliki Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Sampah selama ini masih menjadi masalah yang membebani hampir seluruh wilayah

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Bupati Cirebon, Imron, melakukan sidak ke lokasi pembuangan sampah liar yang berada di wilayah Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Senin (30/6/2025).
Foto: Dok Republika
Bupati Cirebon, Imron, melakukan sidak ke lokasi pembuangan sampah liar yang berada di wilayah Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Senin (30/6/2025).

REJABAR.CO.ID,  CIREBON--Pemkab Cirebon menunjukkan keseriusannya dalam menangani persoalan sampah yang hingga kini tak kunjung tuntas. Pemkab berencana mengolah tumpukan sampah menjadi energi listrik.

Untuk itu, Pemkab Cirebon resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Global Energy Investama, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan sampah menjadi energi listrik. Kegiatan berlangsung di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon dan dihadiri langsung oleh Bupati Cirebon, Imron, Rabu (16/7/2025).

Baca Juga

Penandatanganan MoU itu menjadi titik awal dari upaya besar untuk mengatasi tumpukan sampah yang semakin hari kian mencemari lingkungan. Bupati Imron mengatakan, sampah selama ini masih menjadi masalah yang membebani hampir seluruh wilayah. Mulai dari tingkat kabupaten hingga ke pelosok desa. “Sampah memang menjadi permasalahan kita semua. Kami pun sudah berkali-kali mengadakan arahan, bimbingan ke desa-desa, ternyata sampah masih saja menjadi permasalahan,” kata Imron.

Untuk itu, Imron mengapresiasi kerja sama tersebut dengan PT Global. Ia berharap, kolaborasi itu tidak hanya menjadi simbolis semata, melainkan segera direalisasikan dalam bentuk aksi nyata yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Imron optimistis, jika pengolahan sampah dilakukan dengan serius dan modern, Kabupaten Cirebon bisa menjadi daerah yang lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk ditinggali. “Mudah-mudahan kerja sama ini bisa cepat terlaksana dan menjadikan Kabupaten Cirebon bersih,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Global Energy Investama, Masnizon mengungkapkan bahwa proyek itu akan diawali dengan studi kelayakan (feasibility study/FS). Selanjutnya, akan masuk ke tahap konstruksi pembangkit listrik tenaga sampah.

“Target pelaksanaan ini kita mulai dengan FS dulu ya. Kalau semuanya berjalan lancar, sekitar dua tahun lah. Karena konstruksinya saja bisa satu tahun lebih. Target kita membangun pembangkit listrik tenaga sampah,” kata Masnizon.

Masnizon menjelaskan, proyek itu tidak hanya akan memberikan solusi bagi permasalahan sampah di Kabupaten Cirebon. Namun juga menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Adapun potensi listrik yang akan dihasilkan mencapai 10 Megawatt (MW). Sedangkan kebutuhan bahan baku sampah sekitar 600 ton per hari.

“Kalau 10 MW itu sekitar 600 ton per hari. Sedangkan produksi sampah di sini kan sekitar 1.200 ton per hari. Tapi sebagian memang sudah tertangani oleh proyek yang lain, proyek dari pemerintah. Jadi kami ambil sekitar separuhnya saja,” paparnya.

Terkait kemungkinan kekurangan pasokan sampah di kemudian hari, pihak PT Global Energy Investama juga telah mempertimbangkan opsi untuk mengambil pasokan dari daerah sekitar seperti Indramayu, Kuningan, dan Majalengka. “Kalau memang kekurangan sampah, bisa ambil dari Indramayu. Bisa, Kuningan, Majalengka juga bisa,” katanya.

Masnizon juga menegaskan bahwa proyek itu akan menjadi percontohan di Jawa Barat. Beberapa kabupaten lain pun telah dijajaki untuk kerjasama serupa, namun Cirebon menjadi salah satu daerah prioritas karena tingginya volume produksi sampah harian. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement