Jumat 18 Jul 2025 23:38 WIB

Bupati Garut Ungkap Penyebab Kematian 3 Warga di Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Sebanyak 26 orang menjadi korban akibat kekurangan oksigen.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi
Foto: Dok Republika
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi

REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengungkapkan pesta rakyat pernikahan Maula Akbar Mulyadi anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina ditunda sementara pascainsiden tiga orang warga meninggal dunia usai berdesak-desakan di acara tersebut, Jumat (18/7/2025). Ia menduga penyebab tiga orang meninggal dunia dan 26 orang menjadi korban akibat kekurangan oksigen.

"Untuk rangkaian (pesta rakyat, makan gratis) kami tadi bersama-sama, memutuskan bahwa kegiatan lanjutan itu ditunda atau ditiadakan," ucap dia bersama Kapolres Garut, Jumat (18/7/2025).

Syakur Amin mengatakan Pemkab Garut turut berduka cita atas insiden yang terjadi membuat tiga orang meninggal dunia, anak-anak dan lansia. Salah satunya anggota polisi Bripka Cecep meninggal dunia usai menjaga dan melindungi masyarakat yang datang ke lokasi acara.

"Jadi kami sampaikan keprihatinan dan belasungkawa sedalam-dalamnya," ucap dia, Jumat (18/7/2025).

Ia menyebut total korban yang pingsan akibat berdesak-desakan di acara pesta rakyat pernikahan anak Dedi Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina mencapai 26 orang. Tiga diantaranya meninggal dunia.

"Ada 26 orang yang menjadi korban, dan dari 26 itu ada 3 yang wafat di tempat, dan sisanya itu ada yang sudah pulang ke rumah masing-masing, ada yang dirawat," kata dia.

Ia menyebut semua biaya perawatan para korban di-cover oleh pemerintah Kabupaten Garut. Ia pun tidak akan menetapkan insiden sebagai kejadian luar biasa.

"Informasi kami terima itu karena kekurangan oksigen karena berdesak-desakan, ada anak kecil juga ibu-ibu yang umurnya 61 tahun. Kalau yang petugas (polisi) tadi, berjaga di depan, terdorong dan jatuh, sampai kemudian terinjak-injak," kata dia.

Ia menyebut insiden terjadi karena antusias masyarakat yang datang ke acara pesta rakyat. Mereka bersama-sama datang di luar dugaan mencapai ribuan.

Bupati Garut menegaskan terdapat 29 personel yang mengamankan acara. Pihaknya sedang mendalami siapa yang harus bertanggung jawab dalam kejadian tersebut.

"Dari eksternal, bagian dari rangkaian kegiatan resepsi. (Pertanggungjawaban) Nanti kita tanyakan," kata dia.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Maula Akbar Mulyadi anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina. Mereka menyampaikan rasa keprihatinan dan sedih atas insiden yang terjadi.

"Ya beliau menyampaikan keprihatinan mendalam. Nah ini, bu Wakil sangat sedih sekali. Tadi juga kami undang, tapi bisa bayangkan lah, kami segera memutuskan diambil alih Kabupaten Garut, kemudian juga kegiatan selanjutnya kita tunda," kata dia. Pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi sedangkan sanksi untuk penyelenggara bukan tanahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement