Pihak sekolah langsung melaporkan ambruknya atap ruang kelas itu kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu. Lantaran kejadian itu, siswa kelas lima sementara belajar secara bergantian dengan siswa kelas empat. Mereka belajar di siang hari setelah siswa kelas empat selesai belajar.
Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, Baman, mengatakan, pihaknya langsung meluncur ke SDN 3 Sukagumiwang saat mendapat laporan adanya atap ruang kelas yang ambruk. “Itu kejadian pukul 10.00 WIB. Pukul 11.00 WIB saya sudah sampai ke situ,” kata dia.
Menurut Baman, SDN 3 Sukagumiwang sebenarnya sudah masuk dalam usulan untuk perbaikan pada 2024, baik melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) maupun dana alokasi khusus (DAK). “Tapi, mungkin karena alam ya, akhirnya gebruk (ambruk) duluan,” kata Baman.
Dengan kondisi tersebut, Baman mengatakan, pihaknya berupaya mempercepat upaya perbaikan di SDN 3 Sukagumiwang, dengan mengirimkan nota dinas kepada bupati Indramayu. Jika disetujui, diharapkan perbaikan bisa dilakukan tahun ini. “Kalau nota dinasnya terealisasi, ya alhamdulillah,” ujarnya.
Baman mengatakan, ada tiga sekolah yang diusulkan dalam nota dinas pada tahun ini. Selain SDN 3 Sukagumiwang, juga SDN Dadap dan SDN Dukuh. “Yang parah-parah itu kita usulkan,” kata Baman.
Menurut Baman, pada 2023 ini kegiatan rehabilitasi rencananya dilakukan terhadap 22 sekolah. Namun, jika ada sekolah lain yang kondisi kerusakan bangunannya dinilai parah, kata dia, akan diupayakan perbaikan bisa dilakukan lebih cepat, dengan mengirimkan nota dinas.