REJABAR.CO.ID, BANDUNG--Batik, salah satu bukti nyata perjalanan panjang akan keragaman budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sejak 2009. Meskipun popularitasnya semakin mendunia, nyatanya berbagai tantangan pun kerap dihadapi para pengusaha dan pengrajin batik dalam pelestariannya. Memanfaatkan momentum peringatan Hari Batik Nasional OREO sebagai brand unggulan dari Mondelez Indonesia menginisiasi program Corporate Social Responsibility (CSR). Yakni, bertajuk OREO Berbagi, dengan memberikan dampak nyata kepada lebih dari 1.400 pengrajin dan pengusaha batik di wilayah Cirebon yang salah satu coraknya digunakan dalam OREO BATIK.
Program OREO Berbagi kali ini pun turut menggandeng Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Batik Indonesia (APPBI). Tercatat, kegiatan ini berhasil menjangkau seluruh populasi usaha Batik Cirebon skala kecil dan menengah yang berada di bawah naungan APPBI. Selain itu, lebih dari 1.400 pengusaha dan pengrajin batik yang tersebar di 8 desa. Adapun bentuk donasi yang diserahkan dalam OREO Berbagi kali ini meliputi set alat-alat membatik untuk para pengrajin dan paket instrumen membatik untuk peningkatan produktivitas dan pengelolaan limbah dengan total donasi hingga lebih dari Rp 1 miliar rupiah.
Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Batik Indonesia Dr Komarudin Kudiya SIP MDs mengatakan, Cirebon merupakan salah satu kota budaya pelestari batik yang dikenal dengan keindahan corak batik Mega Mendung. Di Cirebon, tercatat total pengusaha dan pengrajin Batik Cirebon berkurang yakni sekitar 30-35 persen. Hal ini tentunya sebanding dengan terjadinya penurunan omzet yang signifikan dari tahun 2019-2024 sebesar kurang lebih 40 persen dari kondisi sebelumnya.
"Oleh karena itu, kami berharap inisiatif OREO Berbagi ini bisa menjadi angin segar bagi pengrajin Batik Cirebon dan turut menjangkau pengrajin kain tradisional lainnya sehingga bisa kembali bangkit menjadi industri yang berdaya,” ujar Komar, kepada wartawan akhir pekan ini.
Menurut Head of Corporate Communications and Government Affairs Mondelez Indonesia Khrisma Fitriasari, hadirnya kegiatan OREO Berbagi ini merupakan salah satu wujud komitmen berkelanjutan Mondelez Indonesia untuk turut berkontribusi terhadap masyarakat.
“Sebagai salah satu produk unggulan persembahan dari Indonesia, yang dibuat oleh orang Indonesia dan untuk dinikmati orang Indonesia dan dunia, kami pun merasa terpanggil untuk turut berpartisipasi aktif dalam mendukung kemajuan pengrajin dan pengusaha batik yang merupakan salah satu ujung tombak dalam upaya pelestarian batik," katanya.
Kharisma berharap, batik nusantara dapat tetap lestari. Serta, secara industri pun dapat terus berkembang. "CSR OREO Berbagi ini juga bagian upaya kami untuk merayakan keindahan dan keberagaman budaya Indonesia yang sebelumnya kami hadirkan melalui OREO bercorak wastra,” kata Khrisma.
Direktur Industri Aneka dan Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Alexandra Arri Cahyani SH MPP, kelestarian batik memiliki hubungan erat dengan perkembangan industri batik yang turut menopang perekonomian bangsa. Karena, industri batik merupakan salah satu sektor prioritas pengembangan karena kontribusinya yang signifikan dari penyerapan tenaga kerja yang didominasi oleh industri kecil dan menengah (IKM) hingga semakin kuatnya pertumbuhan industri yang kian maju dan berdaya.
"Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi hadirnya CSR OREO Berbagi dan berharap inisiatif ini mampu mendorong geliat industri batik yang tak hanya meningkatkan kesejahteraan hidup pengrajin namun juga membawa batik tetap lestari,” kata Alexandra.
Dian Ramadianti selaku Senior Marketing Manager Biscuits Mondelez Indonesia menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan OREO Berbagi ini merupakan bagian penting dari agenda peluncuran edisi spesial OREO Batik dengan kemasan bercorak empat wastra untuk merayakan keindahan dan keberagaman budaya Indonesia. Sambil, menciptakan momen-momen penuh keseruan bersama OREO.
“Kami berharap hadirnya inisiatif OREO Berbagi ini bisa menciptakan momen penuh keseruan yang menumbuhkan motivasi para pengrajin dan pengusaha batik, khususnya di wilayah Cirebon dalam melestarikan batik nusantara, dan juga menumbuhkan dukungan dari berbagai pihak lainnya untuk turut mendukung langkah pengrajin dan pengusaha batik di seluruh wilayah Indonesia,” papar Dian.