Ade mengatakan, selama ini korban dikenal sebagai pemuda yang normal di lingkungannya. Korban disebut tak memiliki musuh dan suka berkumpul dengan pemuda lainnya. Ketika kejadian pelemparan batu itu, Ade mengaku tak tahu alasan yang melatarbelakanginya. Yang ia tahu, korban sedang membonceng motor temannya saat kejadian. “Korban sendiri tidak punya motor,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, diduga peristiwa pelemparan batu itu terjadi saat korban membonceng motor temannya. Diduga teman korban menggeber motor yang suara knalpotnya bising. Di lokasi kejadian, korban dan temannya diduga dilempar batu oleh warga yang sedang menongkrong di pinggir jalan.
Polisi sudah mengamankan sejumlah orang terkait kasus itu dan menetapkan tersangka. Menurut Pejabat Sementara Kepala Seksi Humas Polres Tasikmalaya Kota Ipda Jajang Kurniawan, ada sembilan orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
Menurut Jajang, satu tersangka masih di bawah umur, sehingga penanganannya diserahkan kepada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya Kota. “Delapan orang lainnya masuk dalam penanganan Reskrim,” kata Jajang, saat dikonfirmasi Republika, Selasa.
Menurut Jajang, polisi masih mendalami motif para tersangka melemparkan batu.