REJABAR.CO.ID, KUNINGAN -- Bukit Pasirjati di Dusun Kemis, Kampung Walahar, RT 017 RW 005, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, longsor, Jumat (31/3/2023). Bencana itu mengancam permukiman warga, termasuk masjid dan pesantren.
Video mengenai detik-detik longsornya bukit Pasirjati pun beredar di sejumlah media sosial. Bukit tersebut terlihat longsor perlahan-lahan dan membuat pepohonan yang tumbuh diatasnya ikut terseret ke bawah. Sejumlah warga yang melihat kondisi itu langsung ketakutan. Mereka tak henti melantunkan istighfar maupun takbir.
Data dari Update Kaji Cepat BPBD Kabupaten Kuningan menyebutkan, bukit Pasirjati longsor dengan ukuran panjang 80 meter, tinggi 100 meter dan lebar 30 meter. Material longsoran tersebut menutup anak sungai Citamiang.
Material longsoran itu juga mengancam permukiman yang ada di bawah bukit. Yakni, Dusun Kemis Kampung Walahar, Desa Cipakem, yang berjarak 250 meter. Permukiman tersebut terdiri dari 48 rumah yang dihuni 64 kepala keluarga atau 217 jiwa, termasuk 30 balita, satu unit Masjid Al Mubarokah, Pondok Pesantren Al Muawanah dan satu Posyandu.
Tak hanya itu, di atas mahkota longsoran juga terdapat retakan sepanjang 100 meter dan ambles sedalam 70 Sentimeter. Kondisi tersebut mengancam akses jalan menuju Kampung Pasirjati (jarak lima meter) yang terancam terputus.
Selain itu, sebanyak 20 rumah yang dihuni 31 KK atau 80 jiwa juga ikut terancam. Ditambah lagi, satu unit mushola terancam terisolir.
"Longsornya bukit Pasirjati diawali dengan hujan intensitas ringan hingga lebat yang mengguyur wilayah setempat selama beberapa jam," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, Sabtu (1/4/2023).
Aparat desa setempat telah berkoordinasi dengan kecamatan, TNI, Polri dan BPBD Kabupaten Kuningan pasca terjadinya longsor tersebut. BPBD Kuningan juga menurunkan tim assessment ke lokasi kejadian.
"Masyarakat diimbau agar mengungsi dan menjauh dari bantaran sungai dan longsoran apabila hujan turun. Selain itu, aparat desa beserta masyarakat juga melakukan ronda untuk memantau pergerakan longsoran," kata Indra.