REJABAR.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat menyatakan, belum ada kerusakan akibat gempa magnitudo 6,9 yang berpusat pada 177 kilometer Barat Laut Kepulauan Mentawai pada pukul 03.00 WIB, Selasa.
"Hingga Selasa pagi pukul 07.00 WIB ini belum ada laporan kerusakan dari warga, baik rusak kecil maupun besar," kata Sekretaris Daerah Kota Padang Andree Algamar, Selasa (25/4/2023).
Dia mengatakan, saat ini Wali Kota Padang Hendri Septa bersama jajaran menyusuri daerah zona merah di Kota Padang melihat situasi terkini dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat terkait masalah gempa.
"Wali kota pagi ini sudah berkeliling untuk menenangkan warga yang mengungsi akibat gempa," kata dia.
Dia mengatakan, Pemkot Padang terus menunggu perkembangan terkini terkait dampak gempa yang mengguncang kota tersebut pada Selasa dinihari.
Sebelumnya gempa magnitudo 6,9 yang berpusat pada 177 kilometer Barat Laut Kepulauan Mentawai dirasakan sekitar 30 detik di Padang, Sumatera Barat pada pukul 03.00 WIB, Selasa.
Gempa ini membuat ribuan warga Sumbar yang berada di zona merah tsunami langsung melakukan evakuasi diri menuju daerah yang lebih tinggi. Masyarakat melakukan evakuasi, baik menggunakan mobil, sepeda motor, becak motor hingga berjalan kaki.
Sejumlah selter tsunami yang telah disediakan pemerintah juga didatangi warga dalam mengantisipasi terjadinya tsunami. Gedung pemerintahan, seperti Mapolda Sumbar dan Kantor Gubernur Sumbar juga didatangi warga yang ingin menyelamatkan diri.
BMKG merilis gempa tersebut berpotensi tsunami, namun setelah beberapa waktu peringatan tsunami dicabut dan warga kembali ke pemukiman mereka masing-masing.