REJABAR.CO.ID, CIMAHI -- Para siswa Sekolah Rakyat yang baru memulai tahun ajaran perdana, bakal masuk sasaran program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2025. Menurut Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia, para siswa SMP Sekolah Rakyat sudah memulai aktivitas belajar di Sentra Abiyoso, Kota Cimahi.
"Kita masuk tidak hanya kepada sekolah-sekolah formal, tapi juga ada sekolah-sekolah non-formal, termasuk juga sekolah rakyat yang insya Allah akan diselenggarakan di Sentra Abiyoso. Ini penting untuk membentuk generasi emas yang sehat sejak dini," ujar Adhitia, Sabtu (26/7/2025).
Program BIAS tahun ini dijadwalkan berjalan dua tahap. Yakni, pada Agustus anak-anak akan menerima vaksin MR (campak-rubella) dan antigen Human Papilloma Virus (HPV) dan bulan November, siswa kelas 1, 2, dan 5 SD akan mendapatkan vaksin DT dan Td untuk mencegah difteri serta tetanus.
Adhitia mengatakan, imunisasi terhadap anak-anak ini dilakukan untuk melindungi generasi muda dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) "Dengan adanya antigen baru, diharapkan anak-anak kita bisa mendapatkan herd immunity atau kekebalan kelompok yang lebih optimal," kata Adhitia.
Pemerintah Kota Cimahi menargetkan cakupan imunisasi di atas 90 persen untuk membentuk herd immunity di masyarakat. Untuk mencapai itu semua, dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi dari semua stakeholder. "Kerja sama seluruh stakeholder mutlak diperlukan. Kami ingin cakupan imunisasi bisa mencapai di atas 90 persen agar seluruh anak terlindungi," katanya.
Sementara menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, pemberian vaksin HPV bertujuan mencegah kanker serviks, yang masih menjadi salah satu penyebab utama kematian perempuan di Indonesia.
"Jika sebelumnya diberikan dua dosis, kini cukup satu dosis yang menyasar anak perempuan kelas 5 SD atau usia 11 tahun. Ini adalah upaya strategis membangun imunitas sejak dini terhadap infeksi HPV," kata dia.
Dinas Kesehatan Kota Cimahi pun mendorong peran aktif seluruh sekolah dalam mencatat, melaporkan, dan menginput data imunisasi melalui aplikasi ASIK, serta memastikan siswa yang sakit tetap mendapat imunisasi susulan (kejar).