Kamis 04 May 2023 12:42 WIB

Kualitas Udara di Puncak Buruk: Aktivitas Transportasi dan Bakar Sampah Jadi Penyebabnya

Masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dengan menggunakan masker.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Foto udara ribuan kendaraan terjebak kemacetan di pintu keluar Tol Ciawi, Kabupaten Bogor. Tingginya mobilisasi saat Lebaran 1444 H dituding mejadi salah satu penyeba kualitas udara di Punca menurun.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto udara ribuan kendaraan terjebak kemacetan di pintu keluar Tol Ciawi, Kabupaten Bogor. Tingginya mobilisasi saat Lebaran 1444 H dituding mejadi salah satu penyeba kualitas udara di Punca menurun.

REJABAR.CO.ID, BOGOR -- Kualitas udara di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, menurun selama libur panjang Hari Raya Idul Fitri beberapa waktu lalu. Hal itu disebabkan adanya peningkatan aktivitas transportasi dan banyak warga yang membakar sampah serta menyalakan kembang api.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Citeko Bogor, Fatuhri Syabani, menjelaskan, berdasarkan data dari Pos Pengamatan Kualitas Udara Cibeureum Cisarua (Puncak)-Stasiun Meteorologi Citeko Bogor, kualitas udara di kawasan Puncak masih baik sebelum momen libur panjang Idul Fitri. Karena aktivitas manusia masih dalam kondisi normal atau belum meningkat.

“Namun pada saat menyambut Hari Raya Idul Fitri kualitas udara mulai menurun akibat meningkatkan aktivitas transportasi, seperti kendaraan pribadi atau umum untuk keperluan mudik atau lainnya,” kata Fatuhri, Kamis (4/5/2023).

Selain itu, menurut dia, banyak warga yang membakar sampah atau menyalakan kembang api juga berdampak pada kualitas udara di kawasan Puncak. Kondisi tersebut masih terjadi sesaat setelah Hari Raya Idul Fitri.

Akibatnya, menurut Fatuhri, sesaat setelah Idul Fitri kualitas udara di kawasan Puncak cenderung menurun. Sebab, ada peningkatan arus kendaraan dan jumlah sampah yang dihasilkan.

“Banyak masyarakat yang masih melakukan aktivitas outdoor (luar ruangan) yang berdampak pada kualitas udara,” katanya.

Namun, Fatuhri mengatakan, beberapa waktu setelah Hari Raya Idul Fitri kualitas udara di kawasan Puncak kembali berangsur normal. Sebab, aktivitas masyarakat sudah kembali normal dan upaya membersihkan lingkungan.

“Dalam kesimpulannya perayaan Idul Fitri memiliki dampak pada kualitas udara dimana sebelum perayaan cenderung baik, sementara sesaat dan setelah perayaan cenderung menurun,” ucapnya.

Oleh karena itu, Fatuhri mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan, dengan menggunakan masker apabila berkendara menggunakan kendaraan roda dua. Terutama saat jalanan macet atau padat, dimana polusi udara di jalanan dipenuhi gas karbon monoksida dari asap kendaraan.

“Ada baiknya juga sedikit membasahi masker agar membantu filtrasi masker yang kita gunakan,” ucapnya.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement