REJABAR.CO.ID, TASIKMALAYA — Warga mengeluhkan soal kondisi ruas Jalan Cipanas Galunggung di wilayah Desa Gunungsari, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang mengalami kerusakan. Selain kondisi jalan yang berlubang, dikeluhkan juga soal debu dari jalanan.
Jalan Cipanas Galunggung merupakan salah satu akses utama menuju kawasan Gunung Galunggung, yang menjadi salah satu objek wisata Kabupaten Tasikmalaya. Salah seorang warga Desa Gunungsari, Dadan (40 tahun), mengatakan, kondisi Jalan Cipanas Galunggung di wilayahnya sudah mengalami kerusakan sejak enam tahun lalu.
Sekitar tiga tahun terakhir, menurut Dadan, kondisinya semakin rusak. Panjang jalan yang kondisinya rusak sekitar 900 meter. “Ini merupakan jalan ke objek wisata Gunung Galunggung, tapi sudah lama sekali tak diperbaiki,” ujar lelaki yang menjual bensin eceran di pinggir jalan itu, Rabu (10/5/2023).
Menurut Dadan, warga sekitar sudah beberapa kali melakukan aksi agar kondisi Jalan Cipanas Galunggung diperhatikan oleh pemerintah daerah. Aksi seperti menanam pohon di tengah jalan hingga memasang spanduk berisikan sindiran sudah dilakukan. Namun, perbaikan tak kunjung dilakukan.
Dadan mengatakan, warga akhirnya melakukan perbaikan secara swadaya untuk menambal lubang yang ada di tengah jalan dengan material seadanya. “Kalau tidak ditutup mah mobil pendek banyak yang nyangkut,” kata Dadan.
Menurut Dadan, kondisi jalan yang rusak bisa membahayakan pengguna jalan, juga mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat. Ia juga mengeluhkan debu dari jalanan yang rusak itu. Saat kendaraan melintas, kata dia, debu-debu beterbangan, terlebih ketika musim kemarau.
Debu dari jalanan itu disebut bisa menyebabkan masalah kesehatan. “Musim liburan kemarin juga seperti itu karena banyak kendaraan yang mau ke Galunggung. Soalnya, kalau ngebul (berdebu), sampai ke iritasi mata. Tenggorokan juga tidak enak. Jadinya pilek,” ujar dia.
Dadan mengatakan, warga sekitar sempat mendapat kabar ruas Jalan Cipanas Galunggung di desanya akan diperbaiki pada pertengahan tahun ini. Namun, ia mengaku belum percaya jika tidak melihat langsung ada pekerjaan perbaikan. “Soalnya kemarin pernah alat berat turun, membuat saluran air, tapi tak lama hilang lagi,” katanya.