REJABAR.CO.ID, CIREBON — Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyoroti persoalan banjir yang berdampak terhadap lahan pertanian di daerahnya. Menurut dia, ada lahan pertanian di sejumlah kecamatan wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang kerap kebanjiran.
Salah satu faktor pemicu banjir yang berdampak terhadap lahan pertanian itu disebut terjadinya pendangkalan sungai. “Kami berharap permasalahan banjir lahan pertanian bisa segera ditangani oleh pemerintah pusat, supaya petani bisa sejahtera,” kata Bupati di Cirebon, Senin (15//5/2023).
Menurut Bupati, apabila lahan pertanian terdampak banjir dan tanaman padi mesti ditanam ulang, petani harus mengeluarkan biaya produksi lebih. Karenanya, ia berharap ada bantuan dari pemerintah pusat untuk mengatasi persoalan banjir itu.
Bupati mengatakan, lahan pertanian yang kerap dilanda banjir saat musim hujan tersebar di sejumlah kecamatan. Seperti di wilayah Kecamatan Gegesik, Kapetakan, dan Suranenggala. Menurut dia, banjir dipicu juga pendangkalan sungai, sehingga debit air sungai yang meningkat tidak dapat tertampung dan meluap.
“Seperti di Kecamatan Gegesik, masih menghadapi permasalahan banjir dan ini perlu penanganan dari pusat,” kata Bupati.
Di wilayah Kecamatan Gegesik, Bupati mengatakan, luas lahan pertaniannya mencapai sekitar 4.998 hektare. Di sana terdapat 110 gabungan kelompok tani. Menurut dia, produktivitas lahan pertanian di Gegesik terbilang baik, sekitar 6-8 ton padi per hektare.
“Kabupaten Cirebon menjadi salah satu lumbung padi nasional. Untuk itu, kami berharap bisa semakin diperhatikan, agar para petani semakin sejahtera,” kata Bupati.