REJABAR.CO.ID, CIREBON--Banjir menggenangi jalur pantura di Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jumat (24/1/2025). Bencana itu terjadi akibat luapan Sungai Singaraja, yang dipicu hujan deras di Kabupaten Cirebon maupun Kabupaten Kuningan yang menjadi wilayah hulu sungai.
Banjir menggenangi ruas jalan dengan ketinggian di kisaran 15-20 centimeter. Bahkan, di jalur Desa Astanamukti dan Desa Pangarengan, ketinggian genangan air sempat mencapai 50 centimeter.
Akibatnya, tak sedikit pengendara sepeda motor yang nekad menerobos banjir akhirnya menjadi mogok. Sedangkan kendaraan roda empat, baik mobil pribadi maupun kendaraan besar, tetap bisa melaju meski perlahan. Akibatnya, antrian kendaraan terjadi hingga lebih dari 500 meter.
Kapolsek Pangenan, AKP Abdul Majid menerangkan, banjir yang menggenangi jalur pantura itu terjadi akibat luapan Sungai Singaraja. Ia menjelaskan, banjr terutama menggenangi jalur dari arah Jateng menuju arah Jakarta. “Penyebabnya meluapnya Sungai Singaraja yang mengalir dari arah Lemahbang sampai ke daerah Pangarengan,” kata Abdul Majid.
Petugas kepolisian bersama dengan TNI, BPBD dan Dishub pun bekerja keras mengatur lalu lintas agar kendaraan tetap dapat mengalir. Mereka juga memberikan imbauan kepada pengendara agar berhati-hati. “Roda kendaraan masih berputar walaupun terjadi genangan air," katanya.
Tak hanya menggenangi jalur pantura, banjir juga merendam permukiman warga di Kecamatan Pangenan. Yakni, di Desa Pangarengan, Astanamukti dan Japura Lor. Di ketiga desa itu, banjir terparah terjadi di Desa Pangarengan, dnegan tinggi muka air (TMA) yang mencapai hingga 70 centimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, menjelaskan, banjir yang terjadi mulai Kamis (23/1/2025) malam hingga Jumat (24/1/2025) pagi merendam 16 desa yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Cirebon.
Ia menjelaskan, banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dan durasi waktu yang lama. Tak hanya di Kabupaten Cirebon, guyuran hujan juga terjadi di wilayah hulu, yakni Kabupaten Kuningan. "Hal itu menyebabkan meluapnya beberapa sungai, yakni Sungai Ciputih (wilayah Lemahabang), sungai Singaraja (wilayah Astanajapura) dan sungai Ciberes (wilayah Waled)," kata Deni, Jumat (24/1/2025).