REJABAR.CO.ID, BANDUNG — Harga telur ayam yang dijual di pasar wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, disebut masih tinggi. Kondisi harga telur ayam ini dikeluhkan, baik oleh pembeli maupun pedagang.
Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Kosambi, Kota Bandung, harga telur masih sekitarvRp 33 ribu per kilogram. Meskipun sudah turun dari sebelumnya Rp 34 ribu-35 ribu, harga telur saat ini disebut masih tinggi.
Salah satu pembeli di Pasar Kosambi, Harni (64 tahun), mengeluhkan harga telur ayam ini. Pasalnya, ia mempunyai usaha kuliner rumahan dan telur merupakan kebutuhan rutin.
“Lumayan banyak (kebutuhan telur), memang karena memang ada usaha, makanya beli telur tuh rutin, setiap hari. Makanya berat banget ada kenaikan begini, bikin stres,” kata Harni, saat ditemui Republika di Pasar Kosambi, Selasa (16/5/2023).
Harni mengaku sudah mendatangi sejumlah pasar tradisional untuk mencari telur ayam yang harganya lebih terjangkau. Namun, tak membuahkan hasil.
Di kala harga telur naik, Harni mengaku bingung jika harus menaikkan juga harga jualannya. “Kalau naik begini ya kita juga bingung karena harga jual kita juga enggak bisa naik. Makanya bebannya tetap di penjual ya. Susah kalau mau naikin harga,” ujar dia.
Harni berharap harga telur ayam kembali normal dan stabil. Ia mengharapkan ada upaya pemerintah untuk mengatasi persoalan kenaikan harga ini. Apalagi, kata dia, komoditas lain pun ada yang harganya naik.
“Sekarang naiknya kan tiba-tiba ya, di luar nalar juga karena hari raya sudah lewat, bukan momen sewajarnya ada kenaikan lah. Bukan cuma telur saja sebenarnya, cabai juga sekarang sudah mulai naik lagi,” kata Harni.
Keluhan pedagang
Eeng (50 tahun), salah satu pedagang telur di Pasar Kosambi, mengatakan, kenaikan harga telur ayam negeri sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. “Sebelumnya Rp 28.500 sekilo, sekarang Rp 33 ribu. (Harga) Dari distributornya sudah naik,” ujar dia, saat ditemui Republika di lapak jualannya, Selasa.