REJABAR.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, menyiagakan pompa air untuk mengantisipasi lahan pertanian mengalami kekeringan pada musim kemarau. Upaya tersebut sudah diterapkan untuk pengairan area sawah di dua desa wilayah Kecamatan Karangbahagia.
“Sudah kami siapkan dua unit pompa air berkapasitas 150 liter per detik untuk mengatasi kekeringan sawah,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln.
Henri mengatakan, pompa penyedot air ini dimanfaatkan untuk mengairi area persawahan di wilayah Desa Karanganyar dan Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia. Menurut dia, pompa itu menyedot air dari embung atau danau buatan.
Pompa air digunakan lantaran di dua desa tersebut tidak ada irigasi sekunder untuk pengairan sawah. “Karena tidak dilintasi saluran irigasi sekunder, maka solusinya adalah dengan menggunakan pompa penyedot air. Di Desa Karangmukti kebetulan sudah ada embung yang kami manfaatkan sebagai sumber air,” ujar Henri.
Menurut Henri, untuk pengairan sawah itu sudah digunakan satu pompa. Ia mengatakan, pompa air ini akan terus disiagakan. “Sesuai permintaan warga, kami cukup memakai satu mesin pompa air. Namun, kedua alat tersebut tetap kami siagakan,” kata Henri.
Camat Karangbahagia, Karnadi, mengapresiasi Pemkab Bekasi yang merespons cepat persoalan kekeringan lahan pertanian di daerahnya. Jika tidak segera ditangani, kata dia, dikhawatirkan kekurangan pasokan air akan membuat padi puso dan akhirnya gagal panen.
“Atas nama petani dan warga Kecamatan Karangbahagia mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi yang telah hadir mengatasi persoalan petani di sini,” ujar Karnadi.
Menurut Karnadi, persoalan pasokan air untuk area persawahan juga sempat terjadi di wilayah Desa Sukaraya, Karangrahayu, Karangsetia, Karanganyar, Karangsentosa, dan Desa Karangbahagia. Namun, dikatakan dia, persoalan itu sudah teratasi dengan tuntasnya pekerjaan normalisasi saluran irigasi sekunder.