Selain mengurusi kakek dan adiknya, Amel juga harus melakukan pekerjaan rumah. Seperti mencuci baju sang kakek, memasak, dan membersihkan rumah. “Kalau main mah curi-curi waktu saja kalau ada, tapi jarang main mah,” ujar Amel.
Untuk kebutuhan makan sehari-hari, Amel mengandalkan uluran tangan dari tetangganya maupun dermawan. “Untuk ngurus kakek dan adik itu pakai uang seadanya,” kata Amel.
Dengan kondisi ekonomi yang serbakekurangan, Amel jarang jajan di sekolah karena tidak memiliki uang. Ia pun dikabarkan pernah pingsan di sekolah karena tidak sempat sarapan di rumah.
Bantuan pengobatan dan perbaikan rumah
Bupati mengatakan, pemkab akan membantu pengobatan kakek Amel yang terkena strok, tanpa perlu memikirkan biayanya. “Kakeknya Amel digratiskan untuk berobat sampai sembuh,” ujar dia.
Bupati juga sempat melihat-lihat kondisi tempat tinggal Amel. Lantai rumah Amel tampak reyot, kondisi kamarnya usang, dan sejumlah barang di rumah itu terlihat lapuk.
Bupati menyebut tempat tinggal Amel akan dibenahi. “Alhamdulillah, rumahnya Amel akan diperbaiki dengan anggaran Rp 60 juta,” katanya.
Modal usaha
Selain itu, Bupati juga menyampaikan soal bantuan usaha bagi ayah Amel agar tidak lagi bekerja di luar kota. “Saya sudah kasih uang tadi sebesar Rp 5 juta, plus Rp 1 juta dari Dinsos, untuk kebutuhan modal usaha bapaknya Amel,” kata Bupati.
Bupati mengatakan, ayah Amel berkeinginan untuk jualan bakso keliling di lingkungan setempat. Karena itu, Dinsos Kabupaten Majalengka rencananya juga akan memberikan gerobak “Raharja”.